Olimpiade Sains Diharapkan Menghasilkan Produk Energi Terbarukan

id Olimpiade Sains Diharapkan Menghasilkan Produk Energi Terbarukan

Jakarta, (Antara) - Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina yang diselengarakan serentak di 33 Provinsi se Indonesia terbagi di 44 Perguran Tinggi diharapkan menghasilkan produk energi terbarukan. "Kegiatan ini diharapkan memberikan keluaran dan hasil maksimal atas produk energi terbarukan yang diciptakan mahasiswa kita," kata Sekertaris Perseoraan PT Pertamina Nursatyo Argo di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Kamis. Kepada wartawan usai membuka OSN di Kampus UI, Nursatyo menambahkan, keyakinan akan produk baru yang dihasilkan mahasiswa dalam menciptakan alat energi terbarukan akan menjadi prestasi anak bangsa. "Pertamina siap mengakomodir produk-produk yang dihasilkan mahasiswa pada olimpiade sains ini, karena pesertanya banyak tentu hasilnya pun banyak, mana yang layak itu yang diambil," jelasnya. Sementara Rektor Universitas Indonesia Prof Muhammad Anis pada kesempatan itu menyatakan sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan tersebut dirinya memberikan apresiasi yang sangat besar atas karya-karya mahasiswa Indonesia. "Hasil karya mahasiswa ini bisa menjadi salah satu solusi untuk menghadapi masalah bangsa kita terkait krisis energi untuk dijadikan energi terbarukan," ujarnya. Ketua Panitia kegiatan Ing Cuk Imawan menambahkan, hasil karya-karya mahasiswa yang terpilih nantinya akan diusulkan masuk dalam Kementerian Riset dan Teknologi untuk dikembangkan. "Sesuai program pemerintah arahnya mensuplai dalam bentuk sains dan energi terbarukan diambil dari lingkungan sekitar. Kami sudah mengamati potensi energi terbarukan salah satunya riset enceng gondok dijadikan energi sejak 2012," jelasnya. Sebelumnya, sebanyak 35 ribu Mahasiswa se Indonesia akan mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina untuk bersaing mendapatkan total hadiah Rp2 miliar. "Olimpiade yang diikuti 44 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia diharapkan dapat membangun awareness dan acceptance mahasiswa di bidang ilmu sains dan teknologi" kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Musliar Kasim. (*/sun)