Shelter di Kota Padang Berjumlah 70 Buah

id Shelter di Kota Padang Berjumlah 70 Buah

Padang, (Antara) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Paryitno, menyebutkan Kota Padang telah memiliki total 70 buah shelter yang tersebar di daerah pantai atau zona merah untuk mitigasi bencana, terutama tsunami. Irwan Prayitno di Padang, Selasa mengatakan shelter tersebut akan terus ditingkatkan jumlahnya. "Keberadaan shelter ini penting karena 60 persen dari sekitar satu juta penduduk Padang atau sekitar 600 ribu orang, tinggal dan beraktifitas di pinggir pantai atau zona merah. Mereka harus memiliki tempat perlindungan yang dekat jika terjadi gempa yang menyebabkan tsunami," katanya. Dia mengatakan penambahan shelter itu akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan anggaran yang tersedia. Selain persoalan jumlah shelter, Gubernur mengatakan telah meminta Wali kota Padang Mahyeldi Ansharullah untuk memasang plang informasi di depan gedung yang memiliki shelter agar masyarakat tidak bingung harus kemana saat terjadi bencana. "Masyarakat harus mengetahui gedung mana saja di sekitar tempat tinggal atau tempat kerjanya yang merupakan shelter sehingga saat terjadi bencana mereka tidak bingung harus kemana untuk menyelamatkan diri," kata dia. Selain itu, Irwan Prayitno juga mendorong masyarakat yang memiliki kemampuan untuk membangun shelter di rumah sendiri. Dia mengatakan, untuk membangun satu shelter dengan muatan maksimal sepuluh orang bisa dengan anggaran sekitar Rp6 juta sampai Rp7 juta rupiah. "Shelter seperti yang ada di gubernuran ini, bisa dibangun sendiri oleh masyarakat," kata dia. Sementara itu, Wali kota Padang, Mahyeldi Ansharullah membenarkan hal itu. Menurut dia, Pemkot Padang akan segera membuat plang informasi di gedung-gedung yang merupakan shelter di Kota Padang. "Ini untuk memudahkan masyarakat Padang jika terjadi bencana," kata dia. Selain itu, menurut Mahyeldi, pihaknya juga melakukan sosialisasi antisipasi gempa dan tsunami di sekolah-sekolah di Kota Padang. "Jadi nanti kalau ada bencana, siswa sekolah di Kota Padang akan mengetahui bagaimana cara untuk menyelamatkan diri sendiri," kata dia. (*/mko)