Ini Penerima Anugerah Kriya Kreatif Daur Ulang

id Ini Penerima Anugerah Kriya Kreatif Daur Ulang

Jakarta, (Antara) - Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan "Anugerah Karya Kriya Kreatif Daur Ulang 2014" kepada lima kreator terbaik dalam rangka pengembangan kreativitas anak bangsa yang berkontribusi terhadap pembangunan berwawasan lingkungan. "Ini adalah salah satu upaya apresiasi yang kita lakukan, supaya kreasi kita bisa tumbuh," kata Arief seusai acara penganugerahan di Jakarta, Selasa. Menurut dia, kriya daur ulang merupakan bagian dari kriya, yang menyumbang 15 persen atau sekitar Rp100 juta rupiah dalam ekonomi kreatif. Mengembangkan karya kreatif berbahan daur ulang, ada tiga aspek yang bisa didorong yakni lingkungan, ekonomi, dan lapangan kerja, ucapnya. Selain lima penghargaan karya terbaik, juga diberikan penganugerahan lima nominasi pilihan juri. Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Ahman Syah mengatakan kegiatan yang digelar untuk pertama kalinya itu telah melalui berbagai tahap penilaian yang dimulai sejak 8-11 Desember 2014. "Penjurian langsung ke masing-masing lokasi dilakukan pada 2-7 Desember lalu. Harapannya, rangkaian kegiatan ini bisa menjadi inspirasi untuk semua insan kreatif sekaligus meningkatkan jejaring bisnis dan menghidupkan limbah menjadi berkah," ujarnya. Berikut adalah nama para peraih penghargaan karya kriya terbaik tanpa jenjang: 1. Deya Living, dari Solo, yang mengolah limbah kayu jati bekas bangunan menjadi mangku, piring dan aksesoris rumah. 2. Esa Design, dari Bandung, yang mengolah limbah benang sisa pabrik tekstil menjadi benang rajut dan rajutan. 3. Irma Engelen, dari Yogyakarta, yang mengolah limbah kertas koran, majalah dan brosur menjadi pajangan rumah. 4. Joyce Spiro, dari Jakarta, yang mengolah limbah pecahan keramik kuno menjadi aksesoris seperti bros, cincin dan liontin. 5. Rapu, dari Bandung, yang mengolah limbah kantong plastik bekas menjadi tas dan dompet rajut. Ada pun lima peraih penghargaan karya kriya pilihan juri tanpa jenjang yaitu: 1. Jopajapu Living Art, dari Solo, yang mengolah limbah kayu pinus menjadi kriya unik berukuran kurang dari sebesar jari berupa diorama kegiatan masyarakat Indonesia, khususnya Jawa. 2. Daughter of Klaten, dari Yogyakarta, yang mengolah limbah bungkus kemasan menjadi serat-serat tipis untuk bahan kombinasi tas batik. 3. Faturohman, dari dari Bandung, yang mengolah limbah kain dan kertas daur ulang dari bahan serat batang pohon pisang untuk sampul buku dan kotak kardus. 4. Mizz Collection, dari Jakarta, yang mengolah limbah tembaga bekas kabel untuk pajangan rumah berbentuk ukiran batik. 5. Tokamoka dari Bandung, yang memanfaatkan limbah peti kayu dan koran menjadi mainan anak dan pajangan rumah. Selain memberikan penghargaan untuk karya kriya terbaik, ditetapkan pula satu peraih "Lifetime Achievement Award" kepada Abdul Kadir atas dedikasinya selama 40 tahun menciptakan dan mengembangkan sarana atau alat pendukung pembuatan karya daur ulang. (*/jno)