Agam Kekurangan 446 Tenaga Kebersihan

id Agam, Kekurangan, Tenaga Kebersihan

Lubuk Basung, (Antara) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat (Sumbar), masih kekurangan tenaga kebersihan sebanyak 446 orang yang akan ditempatkan di 16 kecamatan.

"Kami masih kekurangan sebanyak 446 tenaga kebersihan, mobil sampah 50 unit dan kontiner sebanyak 200 unit untuk melayani 16 kecamatan se- Agam. Jumlah ini sudah ideal, karena Kabupaten Agam memiliki wilayah yang sangat luas," kata Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Agam, Azwir di Lubuk Basung, Sabtu.

Ia menambahkan, idelanya satu orang petugas melayani sebanyak 1.000 penduduk. Sementara jumlah penduduk di Agam sebanyak 519.049 jiwa.

"Ini sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) petugas kebersihan," katanya.

saat ini, kata Azwir, Agam hanya memiliki sebanyak 54 petugas kebersihan dan delapan unit mobil sampah.

Mereka ini hanya melayani beberapa kecamatan yakni, Kecamatan Lubukbasung, Tanjung Raya, Tanjung Mutiara, Ampek Nagari, Matur, Banuhampu, Tilatang Kamang, Canduang, Baso dan Ampek Angkek dengan volume sampah sebanyak 140 meter kubik setiap hari.

Sementara total volume sampah yang tersebar di 16 kecamatan sekitar 1.240 meter kubik setiap hari.

"Dengan petugas sebanyak 54 orang ini, Agam merupakan kabupaten dan kota di Sumbar yang memiliki petugas yang paling sedikit," katanya.

Untuk mengatasi kekurangan ini, Bidang Kebersihan dan Pertamana Dinas Pekerja Umum Agam mengajukan penambahan petugas sebanyak 100 orang.

Namun dengan keterbatasan anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), pengajuan ini ditolak Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

Dengan kondisi ini, pihaknya mengoptimalkan petugas kebersihan yang ada. "Ini yang kami lakukan sehingga Kabupaten Agam bersih dari sampah," katanya.

Ia menambahkan, Agam telah memiliki Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Jorong Sungai Jariang, Kecamatan Lubuk Basung pada 2013.

Saat ini, TPST memiliki sebanyak 20 kolam limbah penampungan sampah dan saluran pengolahan air limbah, sudah mulai beroprasi. (*)