KAA, Konferensi Mahasiswa Asia Afrika Angkat Isu Budaya

id KAA, Konferensi, Mahasiswa, Asia-Afrika, Isu, Budaya

Bandung, (Antara) - Isu budaya akan menjadi pembahasan utama dalam Konferensi Mahasiswa Asia Afrika (KMAA) di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Jabar pada 29 April-1 Mei 2015.

"Kami akan mengangkat enam isu besar pada pertemuan nanti. Isu budaya kami letakkan di poin pertama," kata Presiden KMAA Yasmin N Chaerunissa di Bandung, Minggu.

Menurut dia, alasan menjadikan isu budaya sebagai poin pertama lantaran budaya merupakan identitas utama bagi negara-negara di Asia dan Afrika yang harus dibahas pada pertemuan KMAA 2015.

Lima fokus lainnya yang juga akan dibahas antara lain merumuskan strategi untuk mempromosikan pendidikan inklusif, kewirausahaan berbasis sosial, media sebagai pilar demokrasi, kemerdekaan digital bagi negara-negara Asia-Afrika, dan memperkuat jaringan mahasiswa Asia-Afrika.

"Kami juga akan mengundang Emil Salim selaku Ketua Delegasi KMAA pada tahun 1956," kata Yasmin.

Saat ini, tercatat sebanyak 270 mahasiswa dari berbagai negara Asia-Afrika telah terdaftar mengikuti konferensi yang akan diselenggarakan selama tiga hari tersebut.

Delegasi mahasiswa asal Indonesia yang telah mendaftar sekitar 100 orang.

"Dengan diselenggarakannya konferensi ini, kami mengharapkan tumbuhnya kerjasama yang kuat di antara sesama mahasiswa agar dapat menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di Asia dan Afrika," kata Duta Besar Mahasiswa Afrika untuk Asia Ensikan Ekwer.

KMAA pertama kali diadakan pada tanggal 30 Mei hingga 7 Juni 1956 di Bandung.

Saat itu, sebanyak 28 negara Asia dan Afrika mengikuti konferensi tersebut.

Setelah 59 tahun berlalu, akhirnya KMAA kedua akan diselenggarakan pada 29 April hingga 1 Mei 2015 di Gedung Merdeka, Kota Bandung.

Sebanyak 52 negara dipastikan akan mengikuti perhelatan terbesar bagi mahasiswa Asia dan Afrika. (*)