Jakarta, (Antara) - Presiden Joko Widodo melakukkan pertemuan bilateral dengan PM Palestina Rami Hamdallah membahas peningkatan berbagai kerja sama mulai dari perdagangan, investasi hingga soal dukungan kemerdekaan bagi negara tersebut.
"Baru saja kami bertemu dengan PM Palestina. Banyakk yang kita bahas," kata Jokowi, usai melakukan "bilateral meeting" dengan Palestina, di sela-sela penyelenggaraan Konfrensi Asia-Afrika 2015, Jakarta Convention Center, Selasa.
Menurut Jokowi, antara kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama bidang ekonomi, peningkatan kemampuan sumber daya manusia, termasuk soal budaya terkait keagamaan.
"Kerja sama dengan Palestina selama ini sudah ada terutama soal religi, tapi ke depan intensitasnya harus ditingkatkan," ujarnya.
Pada pertemuan yang berlangsung singkat tersebut, Jokowi mengatakan salah satu yang juga sangat penting dibahas adalah soal bagaimana agar Palestina merdeka segera terwujud.
"Saya sudah sampaikan bahwa Palestina masih menjadi satu-satunya negara yang masih dalam status dijajah. Indonesia secara tegas selalu mengambil posisi mendukung penuh bagaimana penjajahan atas Palestina tersebut diakhiri," tegas Jokowi.
Dukungan yang sama juga terkait dengan upaya Palestina menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang harus mendapat dukungan penuh dari sejumlah negara, termasuk Indonesia.
"Dukungan Indonesia itu konkrit bagaimana Palestina merdeka bisa terwujud dalam waktu yang tidak lama," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia akan membuka Konsulat Kehormatan Indonesia di Ramallah, Palestina.
"Kita sudah mengajukkan pembukaan kantor perwakilan Indonesia di Ramallah. Permintaan kita langsung disetujui dan didukung PM Palestina Rami Hamdallah," tukasnya.
Sementara itu PM Palestina Rami Hamdalah mengatakan memberi apresiasi tinggi kepada pemerintahan Indonesia yang selalu mendukung Palestina merdeka.
"Indonesia selalu konsisten ikut mendorong kemerdekaan kami di kancah internasional. Kerja sama kedua negara harus ditingkatkan ke bidang ekonomi perdagangan," imbuhnya.(*)
Berita Terkait
Meskipun telah dimulai 2015, belum semua desa gunakan Dana Desa untuk Perhutanan Sosial
Rabu, 15 Maret 2023 17:52 Wib
2015 hingga 2023, Pemerintah kucurkan Rp9,6 triliun biayai pembangunan kampus keagamaan
Minggu, 22 Januari 2023 10:42 Wib
Pemkab Agam perbaiki bendungan Batang Bawan rusak sejak 2015 (Video)
Kamis, 4 Agustus 2022 16:43 Wib
Tak tuntas sejak 2015, Camat Payakumbuh Timur turun langsung selesaikan persoalan tanah jalan
Rabu, 23 Februari 2022 13:20 Wib
Sejak 2015-2021, ini sejumlah penghargaan diterima Pabrik AQUA Solok
Selasa, 12 Oktober 2021 16:57 Wib
PLN Sumbar menerima resertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2015
Senin, 11 Oktober 2021 15:11 Wib
Tanggapan AS atas usulan Iran untuk sama-sama kembali ke pakta nuklir
Rabu, 3 Februari 2021 10:39 Wib
2015 hingga 2020, Kementerian PUPR rampungkan 18 bendungan baru
Selasa, 22 Desember 2020 8:57 Wib