Kontes Batu Akik Solok Selatan 4-7 Juni

id Solok Selatan, Kontes, Batu, Akik, awal, Juni

Kontes Batu Akik Solok Selatan 4-7 Juni

Ilustrasi. cincin batu akik.

Padang Aro, (Antara) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), akan menggelar kontes batu akik tingkat nasional pada minggu pertama Juni.

Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Yulian Efi di Padang Aro, Selasa, mengatakan pemerintah setempat sudah merampungkan jadwal pelaksanaan kontes batu akik ini dengan semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terlibat serta ketua asosiasi batu akik di Sumbar.

"Rapat koordinasi dengan berbagai pihak sudah selesai dan dijadwalkan kontes batu akik ini pada 4-7 Juni 2015 dengan tema 'Kemilau Giok Kandih Solok Selatan'," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah daerah setempat hanya sebagai fasilitator dalam kegiatan ini sedangkan panitianya merupakan para pakar batu akik di kabupaten itu.

Ketua Pelaksana Kontes Batu Akik Solok Selatan, Attila Majidi Datuak Sibungsu mengatakan, pada kontes nanti akan dilombakan tujuh kategori.

Ketujuh ketegori tersebut yaitu idocrase pucuk pisang, idocrase kumbang janti, mas agate suliki, mixed chalcedoni, pictorial agate kristal, acesoris wanita, lumut kerinci dan bebas unik antik.

Ia mengatakan, dengan lokasi Solok Selatan yang jauh dari ibu kota provinsi maka yang akan dilaksanakan bukan hanya sekedar kontes.

Akan tetapi, imbunya, juga dilaksanakan seminar serta menonjolkan potensi wisata yang ada di Solok Selatan.

"Jika hanya kontes batu akik maka tidak akan menarik. Jadi kegiatan ini juga akan menonjolkan keindahan objek wisata Solok Selatan serta diadakan seminar dengan narasumber pakar batu akik," katanya.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Solok Selatan Akhirman, mengatakan pengrajin batu akik di daerah itu yang sudah terdata sebanyak 47 pengrajin.

"Pengrajin yang kami data ini merupakan skala sedang keatas dan mereka sudah bergerak juga di bidang jual beli batu mulia," katanya.

Sedangkan pengrajin batu akik yang masih baru, kata dia, belum dilakukan pendataan karena baru bisa mengolah batu beberapa buah dalam sehari dan tidak ada melakukan jual beli.

"Para pengrajin yang sudah didata ini juga diberikan pembinaan oleh pemerintah daerah supaya mereka terus berkembang," jelasnya. (*)