Demokrat: Somasi Kader Usaha Ganggu Kongres

id Partai, Demokrat, Somasi, Ganggu, Kongres

Demokrat: Somasi Kader Usaha Ganggu Kongres

Partai Demokrat. (Antara)

Jakarta, (Antara) - Ketua DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan menilai, somasi yang dilayangkan beberapa kader partainya merupakan bentuk usaha mengganggu kongres partai tersebut pada Mei 2015.

"Saya menilai motifnya mencoba mengganggu kongres dan bermaksud memecah belah partai," katanya di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan, somasi yang dilakukan kader Demokrat sudah kedaluwarsa, tidak bermakna, dan hanya mencari sensasi.

Menurut dia, persoalan pergantian pengurus partai di daerah sudah selesai dan tidak ada persoalan.

"Persoalan itu sudah selesai secara administratif internal partai sehingga tidak ada persoalan," ujarnya.

Dia menjelaskan, para kader yang melakukan somasi diberikan sanksi oleh partai karena kesalahan fatal yang telah dilakukan.

Menurut dia, kader tersebut melanggar aturan partai yang berakibat dijatuhkan hukuman pemecatatan namun dirinya enggan menjelaskan jenis pelanggaran tersebut.

"Pascamereka dipecat karena melakukan pelanggaran maka diangkatlah Pelaksana Tugas untuk menggantikan mereka," ujarnya.

Hinca menegaskan kasus itu sederhana dan sudah selesai di internal organisasi partai sehingga somasi itu salah sasaran dan tidak mempunyai makna hukum apapun.

Dia mengatakan, DPP Partai Demokrat tidak akan melayani somasi yang diajukan kadernya tersebut karena sudah tidak ada relevansinya dengan organisasi.

"DPP Demokrat tidak melayaninya lagi, karena sudah tidak ada relevansinya dengan organisasi dan sudah dijawab somasi itu. Jadi sudah kami anggap selesai," katanya.

Sebelumnya, DPP Partai Demokrat disomasi oleh kadernya sendiri yaitu tiga pimpinan Demokrat tingkat kabupaten/kota yang mempertanyakan alasan pencopotan jabatan sehingga terancam kehilangan hak suara dalam Kongres Partai Demokrat pada 8-11 Mei mendatang.

Ketiga pimpinan Demokrat yang melayangkan somasi itu adalah Dendy Kukuh Santoso (sebelumnya Ketua DPC Partai Demokrat Kota Pasuruan), Dadik Risdaryanto (sebelumnya Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya), dan Basuki sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Nganjuk.

Ketiganya dicopot dari jabatannya dan diganti oleh pelaksana tugas pada akhir Agustus 2014 melalui SK yang ditandatangani oleh Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan serta Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono. (*)