Padang, (Antara) - Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto meminta pemerintah memperhatikan penyediaan bahan bakar minyak (BBM) di pulau terluar seperti Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan menyiapkan sarana transportasi yang layak.
"Ini penting dilakukan mencegah terjadinya penyelundupan BBM yang akan merugikan banyak pihak," ucap dia di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) Selasa.
Ia menyampaikan hal itu menanggapi keberhasilan Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Lantamal II Padang mencegah penyelundupan premium ilegal sebanyak 14 ton di Perairan Teluk Kabung Padang.
Menurut Hermanto Mentawai merupakan salah satu pulau terluar untuk wilayah Sumatera Barat dan selama ini transportasi yang ada sangat terbatas jenis dan frekuensinya.
"Sementara masyarakat sangat membutuhkan termasuk penyaluran BBM," ucap dia.
Ia meminta pemerintah perlu menambah sarana dan prasarana transportasi ke daerah itu baik laut maupun udara.
Untuk mencegah terjadinya penyelundupan BBM juga perlu dibangun stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) pada pulau yang penduduknya padat, ujar dia.
Selain itu, ia menekankan pemerintah dan semua pihak terkait harus mengawasi dengan ketat distribusi BBM agar tidak terjadi penyelundupan.
Sebelumnya, Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) II Padang mengamankan 14 ton premium ilegal di perairan laut Teluk Kabung Padang yang hendak diangkut menuju ke Kepulauan Mentawai.
"Pada pukul 01.35 WIB Jumat (17/4) dini hari, kapal patroli Pulau Saw melihat kapal dengan merek dinding KM TPM, setelah didekati ternyata berisi muatan premium tanpa surat-surat yang langsung diamankan beserta empat anak buah kapal," kata Komandan Satkamla Lantamal II Padang Mayor Laut Retno Wahyudi.
Retno mengatakan modus pengangkutan premium ilegal tersebut dilakukan dengan menyimpannya dalam tangki besar yang sudah diletakan di kapal.
Setelah dilakukan penangkapan, kapal kargo tersebut ditarik ke Pelabuhan Muara Padang untuk diamankan dan empat anak buah kapal ditahan untuk dilakukan pemeriksaan selanjutnya, ujar dia.
Sementara, pihak Pertamina Sumbar mengatakan penyediaan BBM di Kabupaten Kepulauan Mentawai masih menggunakan agen premium dan minyak solar karena belum ada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
"Penjualan BBM di Mentawai masih dilakukan oleh agen resmi yang ditunjuk, saat ini SPBU belum ada karena tidak ada depot BBM di sana, kata Sales Eksekutif Retail Rayon VIII Pertamina Adri Angga Aditya.
Ia mengatakan penyediaan BBM di Kabupaten Kepulauan Mentawai dibatasi dimana dialokasikan untuk premium 274 kiloliter per bulan dan solar 134 kiloliter per bulan.
Mengantisipasi adanya pengiriman BBM ilegal ia mengatakan Pertamina akan menambah agen resmi di Pulau Siberut serta mendirikan SPBU khusus nelayan untuk melayani kebutuhan setempat. (*)
Berita Terkait
Silaturahmi ke Lapas Pariaman, Kakanwil Bahas perencanaan Pembangunan sarana dan prasarana
Jumat, 29 Maret 2024 7:46 Wib
Komisi II DPRD tinjau sarana UPTD BLK dan Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah II
Kamis, 14 Maret 2024 13:17 Wib
Diresmikan Mentri BUMN, PLN salurkan bantuan sarana kelistrikan UMKM di Stasiun Lambuang Bukittinggi
Jumat, 8 Maret 2024 12:06 Wib
BNI akan melengkapi Stasiun Lambuang Bukittinggi dengan sarana transaksi digital
Rabu, 6 Maret 2024 22:56 Wib
Pemkot Pariaman bakal usulkan DAK sarana pendidikan 2025
Rabu, 31 Januari 2024 17:04 Wib
DPRD Sumbar dorong pemerintah daerah perbaiki sarana pendidikan
Selasa, 9 Januari 2024 19:32 Wib
Pemkab Pasaman Barat siapkan anggaran lengkapi sarana pendidikan
Senin, 8 Januari 2024 15:51 Wib
Pariaman alokasikan Rp400 juta untuk sarana perpustakaan pada 2024
Kamis, 21 Desember 2023 16:16 Wib