34 Negara Asia-Afrika Sepakat Bentuk Dewan Bisnis

id Negara, Asia-Afrika, Dewan, Bisnis

Jakarta, (Antara) - Sebanyak 34 negara di Asia-Afrika secara formal sepakat membentuk Dewan Bisnis Asia Afrika (Asian Africa Business Council) yang beranggotakan para pengusaha untuk memperkuat perekonomian dan kerja sama bisnis di kawasan ini.

Kesepakatan pembentukan AABC tercapai pada Asian-Africa Business Summit (AABS) 2015 dalam rangkaian penyelenggaraan peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 di Jakarta Convention Center, Selasa.

Menurut Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto, pembentukan AABC merupakan bagian dari semangat penyelenggaraan AABS 2015 dengan tema "Realization of Asian-African Partnership for Progress and Prosperity, serta The New Asian-African Strategic Partnership yang diadopsi sebagai salah satu hasil penyelenggaraan KAA 2015.

Sejumlah poin penting dalam AABC tersebut meliputi upaya memperkuat hubungan kerjasama perdagangan dan perindustrian, menghapus hambatan bisnis karena masih kuatnya birokrasi, meningkatkan konektivitas, kerja sama pembangunan infrastruktur, pengadaan pelatihan sumber daya manusia, penguatan usaha kecil menengah (UKM).

"Kemitraan antar negara Asia-Afrika memasuki masa yang sangat menarik sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kedua benua, sehingga membuka peluang kerja sama ekonomi dan bisnis," tegasnya.

Menurut Kadin, bobot ekonomi kedua benua tersebut meliputi 75,3 persen penduduk dunia dan 28,5 persen Gross Domestic Bruto (GDB) dunia.

"Masih relatif kecilnya kontribusi GDB ini menunjukkan bahwa masih banyak potensi-potensi ekonomi yang belum tergali, terutama di sebagian besar negara-negara di Afrika," ujarnya.

Sementara itu, Vice President The Federation of Pakistan Chambers of Commerce and Industri (FPCCI), Pakistan, Muhmammed Waseem Vohra mengatakan, AABC merupakan langkah besar dalam kerja sama antar negara-negara Asia-Afrika.

"Ini penting untuk mengembangkan bisnis di kawasan ini, terutama untuk upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat di kedua benua tersebut," ujarnya.

Senada dengan itu, CEO Baraka Contracting and Trading, Arab Republic of Egypt, Mohamed Abdel Rahman Bakara menyambut baik terbentuknya AABC, sebagai langkah ke depan negara-negara Asia dan Afrika untuk bisa lebih sejajar dan maju bersama.

Ketua Pelaksana AABS 2015, Noke Kiroyan mengatakan, pembentukan Dewan Bisnis merupakan hal yang lazim dalam suatu ikatan atau kelompok kerja sama ekonomi, misalnya APEC yang membentuk APEC Business Advisory Council (ABAC), termasuk kerja sama ekonomi lainnya seperti pada negara-negara yang tergabung dalam G-20.

"AABC berisikan para pengusaha bergerak di semua bidang, perdagangan, investasi, infrastruktur, maritim dan agribisnis dan lainnya," Noke.

Di bidang perdagangan mendorong pemerintah untuk mengurangi hambatan-hambatan perdagangan, mendorong fasilitasi perdagangan dan meningkatkan perdagangan jasa seperti pariwisata serat meningkatkan perdangangan langsung antara negara-negara Asia dan negara-negara Afrika.

Anggota Bertambah

Sementara itu, Head of Research Institute LP3E, Kadin Indonesia, Didik J Rachbini menuturkan, kesepakatan pembentukan AABC sudah pernah terjadi 10 tahun lalu atau pada 2005, namun ketika itu komitmen peserta KAA masih normatif.

Sekarang waktunya seluruh negara-negara Asia-Afrika merealiasikannya dengan semangat untuk lebih maju dari sisi ekonomi. Saat ini dari sekian banyak negara di Afrika hanya sekitar 12 negara yang masuk dalam ekonomi negara berkembang. Selebihnya masih relatif miskin dan bahkan ada yang masih terancam bahaya kelaparan.

Didik yang merupakan salah satu pendorong teraliasinya AABC ini menuturkan, dalam waktu enam bulan ke depan AABC secara resmi akan ditetapkan sebagai wadah resmi yang menaungi para pengusaha di kawasan Asia-Afrika.

Keanggotan AABC ditambahkannya, tidak terikat dan dimungkinkan untuk terus bertambah dari saat ini sebanyak 34 negara.

Adapun Sekretariat Dewan Bisnis akan ditetapkan di Jakarta, Indonesia, sedangkan Wakil Sekretariat ditetapkan di Afrika Selatan.

"Setelah dilembagakan secara resmi, AABC akan melakukan pertemuan kedua pada 2016 di Mesir," ujar Didik. (*)