Unicef Kirim 120 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Nepal

id Gempa, Nepal, Unicef, Kirim Bantuan

Jakarta, (Antara) - Badan PBB untuk kesehatan dan kesejahteraan anak-anak, UNICEF, mengirim dua penerbangan kargo dengan total 120 ton bantuan kemanusiaan ke Nepal sejak negara tersebut diguncang gempa berkekuatan 7,9 skala Richter, Sabtu (25/4).

"Sejak gempa bumi terjadi, UNICEF telah mengirim pasokan medis dan rumah sakit, tenda dan selimut ke wilayah bencana. Selain itu, kami juga memberikan bantuan mobil tanki air, garam oralit dan tablet zat besi untuk anak-anak serta keluarga," kata Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia Gunilla Olsson dalam pernyataan yang diterima dari Kathmandu, Senin.

Gunilla mengatakan UNICEF terus memobilisasi staf dan bantuan darurat apalagi dengan adanya laporan pasokan air dan makanan berkurang, pemadaman listrik serta terganggunya jaringan komunikasi.

Rumah sakit di Lembah Kathmandu mulai kehabisan pasokan darurat dan ruangan untuk menyimpan mayat. Akibatnya, sebagian dokter merawat pasien di tenda sementara.

Ratusan ribu orang pun tidur di tempat terbuka karena takut guncangan gempa susulan terjadi.

UNICEF juga mengkhawatirkan anak-anak yang terancam penyakit yang ditularkan melalui air karena terbatasnya akses mendapatkan air bersih dan sanitasi.

Sedikitnya 940.000 orang di kawasan terparah pascagempa bumi di Nepal membutuhkan bantuan kemanusiaan darurat.

"Situasi di Nepal memerlukan perhatian dan dukungan dari semua orang. UNICEF Indonesia meminta kepada rakyat Indonesia untuk mendukung operasi darurat organisasi kami di Nepal dengan memberikan donasi sehingga nyawa bisa terselamatkan dan kami dapat memberikan dukungan untuk mengatasi traumatis mereka," kata Gunilla.

Pemerintah Nepal, pada Minggu, menyatakan lebih dari 2.430 orang tewas di negeri itu sehari setelah gempa kuat mengguncang yang diikuti 60 kali gempa susulan.

Sedikitnya 1.152 jiwa meninggal di ibu kota Nepal, Kathmandu, dan jumlah orang yang cedera di seluruh negeri tersebut bertambah menjadi 5.900 orang.

Jumlah korban jiwa bisa bertambah lagi sementara upaya pencarian dan pertolongan terhambat oleh jalan yang rusak, saluran komunikasi yang tidak berfungsi serta situasi tanah longsor.

Gempa terkuat dengan kekuatan 7,9 Skala Richter yang pernah terjadi di Nepal dalam kurun waktu lebih dari 80 tahun itu, mengguncang bagian tengah, barat, barat-tengah dan barat-jauh negeri di Himalaya tersebut.

Ratusan ribu orang cedera dan kerugian material warga ditaksir mencapai miliaran dolar AS. (*)