Padang, (Antara) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau masyarakat agar berhati-hati dengan barang titipan, apalagi barang titipan itu dari orang yang baru dikenal.
"Saat ini status Sumbar rawan narkoba, jadi masyarakat diharapakan berhati-hati apabila ada orang yang meminta tolong dibawakan barangnya," kata Kepala Bidang Pencegahan, BNN Sumbar, Raymond di Padang, Selasa
Imbauan ini juga berlaku untuk penumpang pesawat di Bandar Udara, kadang ada yang minta tolong barangnya diletakkan di bagasi kita lantaran bagasinya penuh.
"Kondisi ini harus diwaspadai, bisa saja kita dimanfaatkan," terangnya.
Terpisah, Kepala BNN Sumbar Kombespol Arnowo mengatakan, saat ini Sumbar merupakan wilayah rawan narkoba.
Hal ini karena Sumbar telah menjadi tempat peredaran, transit dan bahkan produsen narkoba.
"Di Bandara Internasional Minangkabau pernah ditemukan sabu seberat 2,8 dan 2,6 kilogram," ungkapnya.
Ia melanjutkan, di Kabupaten Solok Selatan juga ditemukan ladang ganja seluas dua hektare, dan di Kabupaten Pesisir Selatan dan Solok seluas 0,25 hektare dan tiga hektare di Kabupaten Limapuluh Kota.
"Dari penelitian BNN dan Universitas Indonesia pada 2010 Jumlah penyalahgunaan narkoba di Sumbar terdata sebanyak 63.873 orang, dan pada 2014 pecandu melalui Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL) terdata 1.080 orang.
Jumlah tersangka dan barang bukti serta penegakan hukum terkait narkoba di Polda Sumbar cenderung meningkat.
"Penghuni Lembaga Permasyarakatan (LP) di Sumbar hampir separuhnya adalah kasus narkoba dan belum direhabilitasi," ucapnya.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi kondisi rawan narkoba itu, BNN Sumbar telah melakukan persiapan program rehabilitasi 100 ribu penyalahgunaan dan pecandu narkoba.
"Pada 9 Februari 2015 kita sudah deklarasikan, dihadiri Gubernur Sumbar, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) , Instansi terkait, Bupati/wali kota, BNNK, BNK, tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM dengan 170 peserta," ujarnya.
Kemudian telah melaksanakan rapat IPWL dan pelatihan petugas asesor rumah sakit umum daerah dan petugas lapas untuk rawat jalan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Padang Besi.
Juga telah melakukan sosialisasi, advokasi, desiminasi informasi (pemasangan billboard, spanduk, penyebaran leaflet, pelaksanaan tes urine (razia di lapas, tempat hiburan, tempat kost, daerah rawan, kelompok pinggiran). Juga telah melakukan sosialisasi, advokasi, desiminasi informasi (pemasangan billboard, spanduk, penyebaran leaflet, pelaksanaan tes urine (razia di lapas, tempat hiburan, tempat kost, daerah rawan, kelompok pinggiran).
Kemudian penjangkauan oleh LSM atau petugas, serta rapat kerja dan membuat nota kesepahaman dengan berbagai pihak terkait.(*)
Berita Terkait
Gubernur: Pupuk berbasis batu bara bisa jadi alternatif bagi petani
Kamis, 25 April 2024 5:34 Wib
Tujuh daerah di Sumbar gelar gladi bencana gempa dan tsunami
Rabu, 24 April 2024 19:57 Wib
Kemenkumham Sumbar ikuti diskusi publik Naskah Akademik Ranperda DPRD Pasaman
Rabu, 24 April 2024 19:54 Wib
Orientasi Awal calon ASN Kemenkumham Sumbar, Kadivmin beri pembekalan dan pelaksanaan Tusi
Rabu, 24 April 2024 19:11 Wib
Kejari Pasaman Barat nilai perkara pencabulan persoalan serius dan harus ada penanganan
Rabu, 24 April 2024 18:14 Wib
Pemkot Bukittinggi raih Penghargaan BPJS Ketenagakerjaan
Rabu, 24 April 2024 15:40 Wib
Personel Lapas Bukittinggi terbatas, Legislator DPD RI lakukan peninjauan
Rabu, 24 April 2024 15:38 Wib
Kemenkumham Sumbar-DPRD Dharmasraya kerjasama naskah akademik ranperda
Rabu, 24 April 2024 15:32 Wib