Dar es Salaam, (Antara/Xinhua-OANA) - Organisasi pelestarian alam terkemuka di dunia, Dana Suaka Alam Dunia (WWF), pada Ahad menyatakan Tanzania telah kehilangan sebanyak 80 persen hutan di Pegunungan Arc Timur.
"Perkiraan saat ini memperlihatkan sedikit lebih dari 500.000 hektare hutan masih tersisa di Pegunungan Arc Timur," kata organisasi tersebut di dalam laporan yang berjudul "WWF Living Forests Report 2015 --Saving Forests at Risk".
Koordinator Program Terestrial WWF bagi Gagasan Global Pantai Afrika Timur, Geoffrey Mwanjela, mengatakan dampak dari kehilangan berhektare-hektare hutan semacam itu akan sangat besar.
Pegunungan Arc Timur adalah tempat tinggal bagi sedikitnya 100 spesies burung, hewan mamalia, amfibi dan reptil. Banyak di antara hewan itu terancam punah, kata Mwanjela.
"Sebagaimana dibeberkan oleh laporan tersebut, dengan hanya 500.000 hektare hutan yang tersisa, tekanan dari pertanian yang tak dapat bertahan lama, pengambilan kayu yang tak berlangsung lama dan kebakaran yang tak dapat dikendalikan akan terus menimbulkan tantangan bagi apa yang tersisa di dalam Arc Timur," kata Mwanjela.
Direktur Pelaksana Dana Hibah Pegunungan Arc Timur (EAMCEF), Francis Sabuni, mengatakan EAMCEF melaksanakan proyek lima tahun (2011-2016) yang diberi nama "Improving Conservation of the Eastern Arc Mountains Forets of Tanzania dengan dana dari Pemerintah Norwegia.
Ia menyatakan ia optimistis proyek itu akan membantu menghentikan pengambilan sumber daya gunung yang tak bertahan lama, laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad siang.
Rancangan tersebut juga didukung oleh Pemerintah Tanzania dan mitra pembangunannya, termasuk Bank Dunia, Fasilitas Lingkungan Hidup Global dan Program Pembangunan PBB, katanya.
"Kebanyakan orang yang tinggal di sekitar daerah desa sangat bergantung atas kehidupan pertanian dan hutan sebagai sumber nafkah mereka. Makin banyak warga jiga menambah tekanan pada alam," katanya.
Pegunungan Arc Timur adalah gugusan gunung terpencil yang secara geologi kuno dan terdiri atas 13 blok hutan yang membentang di dalam busur dari Kenya Selatan sampai Tanzania Selatan-tengah.
Hutan Pegunungan Arc Timur membentuk daerah resapan utama yang secara kolektif menyediakan air buat sebagian besar masyarakat pantai di negara itu, yang merupakan 25 persen dari penduduk daratan utama Tanzania --lebih dari 45 juta-- dan sebagian besar industri utama di negeri tersebut.
Laporan itu telah dikeluarkan oleh WWF melalui kerja sama dengan Lembaga Internasional bagi Analisis Sistem Terapan (IIASA), organisasi penelitian internasional yang berpusat di Austria.
Laporan Hutan Hidup WWF bertujuan menindak-lanjuti perdebatan mengenai peran dan nilai masa depan hutan di dunia, tempat manusia tinggal di dalam batas ekologi Bumi dan berbagi sumber dayanya secara sama.
Laporan itu menyerukan penyelesaian dan tindakan mendesak, bukan hanya bagi Hutan Afrika Timur tapi juga di seluruh dunia. (*)
Berita Terkait
Disaksikan Presiden Jokowi, PLN Teken Kerjasama dengan TANESCO, Kembangkan Ekosistem Ketenagalistrikan di Tanzania
Kamis, 24 Agustus 2023 8:20 Wib
Virus Marburg landa Tanzania, Lima orang meninggal
Rabu, 22 Maret 2023 15:09 Wib
Pemerintah Tanzania ajak PLN bangun sistem kelistrikan Afrika Timur
Sabtu, 11 Februari 2023 11:35 Wib
Tundukkan Tanzania 3-2, Kenya bangkit dari ketertinggalan
Jumat, 28 Juni 2019 6:28 Wib
Meski tanpa Mane, Senegal berhasil atasi Tanzania 2-0
Senin, 24 Juni 2019 6:06 Wib
Tanpa Salah Mesir mampu atasi Tanzania di pemanasan Piala Afrika
Jumat, 14 Juni 2019 9:06 Wib
Liburan mahal hakim ditegur Presiden Tanzania
Sabtu, 3 Februari 2018 10:23 Wib
Bahaya Kolera, Delapan Warga Tanzania Selatan Meninggal
Minggu, 10 Desember 2017 7:41 Wib