Pemkot Sarankan Sekolah Miliki Taman Belajar Siswa

id Taman belajar siswa

Pemkot Sarankan Sekolah Miliki Taman Belajar Siswa

Taman belajar siswa (Ilustrasi).

Pariaman, (Antara) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) menyarankan seluruh sekolah pada semua tingkatan pendidikan untuk membentuk taman belajar siswa, guna menyeimbangkan Proses Belajar Mengajar (PBM) di ruangan kelas dengan lingkungan.

Wakil Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman, Selasa, menyebutkan selama ini para siswa monoton belajar di dalam ruangan kelas sehingga menjenuhkan, dan pelajaran akan sulit masuk ketika otak sudah jenuh.

Karena itu setiap sekolah sudah seharusnya memiliki taman belajar siswa, karena belajar tidak hanya harus di ruangan kelas, tapi juga bisa di alam terbuka.

"Taman belajar sekaligus untuk tempat bermain, agar anak didik tidak merasa jenuh dengan aktivitas belajar yang padat dari pagi hingga sore hari," kata dia.

Menurutnya, sekolah seharusnya seperti 'taman' tempat yang menyenangkan, dan peserta didik merasa nyaman di sekolah. Jika sudah tercipta suasana demikian maka siswa akan merasa tenang dan betah dalam setiap proses belajar mengajar.

"Kita harus bisa menerapkan prinsip belajar "happy" senang dan bahagia agar anak didik merasa tidak tertekan dalam belajar," ujarnya.

Kenyamanan dalam lingkungan sekolah sangat mempengaruhi komunikasi semua pihak, maka dengan adanya taman belajar diharapkan anak didik tidak ada lagi yang merasa memiliki jarak antara satu sama lain baik dengan guru, maupun teman sebaya.

"Kebanyakan siswa merasa takut berkomunikasi dengan guru, dari itu kita harus mengerti keadaan itu," katanya.

Kemudian para guru harus mengerti dengan psikologis siswa, karena tidak semua siswa memiliki mental yang kuat ketika berkomunikasi dengan guru. Maka di taman belajar ini, guru yang harus proaktif mendekati siswa untuk berkomunikasi.

Sementara itu, salah seorang guru SMPN 2 Pariaman, Sri Yeniwati menyambut baik ide pembentukan taman belajar di setiap sekolah, karena akan memudahkan proses transfer ilmu dari tenaga penjagar kepada siswa.

Selama ini kata dia, meskipun belum ada taman bermain namun ia selalu melakukan pendekatan dengan para siswa untuk menjalin keakraban.

"Guru memang tidak boleh ada jarak dengan murid, jika ada siswa yang merasa takut berkomunikasi dengan guru, maka guru tersebut 'gagal' dalam mendidik," ujarnya.

Menurutnya guru yang baik adalah guru yang mengerti dengan keadaan siswa, namun disayangkannya tidak semua guru mengerti keadaaan itu. Maka dengan adanya taman belajar ini merupakan ajang bagi guru untuk belajar cara berkomunikasi dengan siswa. (*)