ISIS Ngaku Bertanggung-Jawab Atas Penembakan Di Texas

id ISIS



Houston, (Antara/Xinhua-OANA) - Kelompok Negara Islam (IS) pada Selasa (5/5) mengaku bertanggung-jawab atas serangan terhadap kontes kartun kontroversial yang menewaskan dua orang bersenjata di Negara Bagian Texas, Ahad malam (3/5).

Dalam siaran di saluran radionya, Al-Bayan, Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), atau Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau cuma Negara Islam (IS), diduga menyatakan "Dua prajurit kekhalifahan" melancarkan penembakan di luar arena sekolah di Garland, pinggiran Dallas, tempat kontes kartun yang menghujat Nabi Muhammad SAW diselenggarakan.

"Kami memberitahu Amerika bahwa yang yang akan datang bahkan akan lebih besar dan lebih pahit, dan kalian akan melihat tentara Negara Islam melakukan tindakan yang mengerikan," kata kelompok itu di dalam pernyataannya.

Pihak berwenang tak bisa mengkonfirmasi apakah pria bersenjata tersebut memiliki hubungan langsung dengan kelompok fanatik itu, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. ISIS dan kelompok fanatik lain mengaku bertanggung-jawab atas serangan yang melibatkan mereka guna meningkatkan propaganda mereka.

Kedua pria bersenjata itu, yang diidentifikasi sebagai Elton Simpson dan teman sekamarnya Nadir Soofi di satu apartemen Phoenix dan mengenakan pakaian lapis baja serta bersenjatakan senapan serang, melepaskan tembakan di luar Culwell Event Center di Garland pada Ahad malam.

Mereka belum memasuki arena tersebut saat ditembak hingga tewas oleh seorang polisi lalu-lintas yang sedang tidak bertugas dan berada di gerbang tempat itu. Seorang penjaga yang tidak bersenjata cedera oleh pria bersenjata tersebut tapi diperkenankan pulang dari rumah sakit tak lama berselang. Tak ada orang lain yang cedera.

Ada sebanyak 200 orang di dalam Culwell Event Center, banyak di antara mereka tidak mendengar suara tembakan atau mengetahui apa yang terjadi di luar.

Mereka di minta untuk tetap berada di dalam arena sampai SWAT, FBI dan satuan bom membersihkan tempat tersebut. Satuan itu melakukan peledakan kecil untuk melihat apakah mobil yang digunakan oleh pria bersenjata itu berisi peledak. Perjalanan mereka berakhir tanpa mereka pernah memasuki arena tersebut. Tempat usaha di dekatnya, termasuk Walmart, dikosongkan sebagai pencegahan.

Kontes Kartun itu diselenggarakan oleh American Freedom Defense Initiative, yang didaftar sebagai organisasi anti-Muslim oleh Southern Poverty Law Center, yang melacak kelompok pembenci. Pemenang kontes tersebut diberi hadiah 10.000 dolar AS sebagai kartun terbaik yang menghujat Nabi Muhammad SAW. (*)