Menag: Jangan Jadikan Al Quran Sumber Pembenaran

id Menag, Lukman Hakim Saifuddin, Al Quran, Radikal

Menag: Jangan Jadikan Al Quran Sumber Pembenaran

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (Antara)

Jakarta, (Antara) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta masyarakat tidak menjadikan Al Quran sebagai sumber pembenaran dari tindakan yang tidak terpuji sebagaimana dilakukan oleh para pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Jangan jadikan Al Quran sebagai pembenaran tindakan radikal seperti ISIS," kata Lukman saat membuka acara Milad ke-18 Bayt Alquran dan Museum Istiqlal, area TMII, Jakarta, Rabu.

Menurut Menag, sejatinya Al Quran menjadi sandaran umat Muslim dalam menetapkan hukum dari berbagai perkara. Kitab suci umat Islam itu juga menjadi sandaran bagi setiap Muslim dari berbagai aliran dan mazhab.

Lukman mengatakan gerakan radikal justru akan menodai Islam itu sendiri. Islam bagi Menag merupakan agama yang beradab sehingga respon radikal terhadap segala upaya provokatif merupakan tindakan yang tidak disarankannya.

Menag mencontohkan pentingnya bertindak terpuji terhadap aktivitas provokatif, yaitu kontes kartun Nabi Muhammad.

"Muslim agar tidak terprovokasi berlebihan atas kegiatan itu dengan kekerasan. Hal itu bukanlah ajaran Islam," kata Lukman.

Jika ingin melakukan protes terhadap kegiatan semacam itu, kata Lukman, bisa dengan cara yang lebih santun.

"Maka protes umat Islam bisa dengan beradab karena umat Islam itu tidak bereaksi dengan kekerasan atau hal yang tidak terpuji," kata politisi PPP itu.

Protes, kata dia, bisa dilakukan melalui dialog dengan penyelenggara lewat penjelasan duduk persoalannya serta menunjukkan keberatan umat Islam dengan kontes kartun tersebut. (*)