Etape Kedua ITdBI akan Suguhkan Alam Osing

id International Tour de Banyuwangi Ijen

Banyuwangi, (Antara) - Para pebalap yang bertarung pada etape kedua International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2015, Kamis, akan disuguhi panorama wisata alam Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, khususnya penduduk asli Suku Osing.

Etape yang akan menempuh jarak 147,7 KM dari Maron, Kecamatan Genteng, menuju Taman Blambangan, Kota Banyuwangi, itu melewati perkampungan Suku Osing di Desa/Kecamatan Licin. Selain itu rute ini akan melewati perkebunan kopi di Kalibendo dan alam persawahan berbentuk terasiring seperti di Bali.

Pada etape kedua ITdBI, para pebalap akan melintasi jalanan di kawasan sisi selatan dan barat Banyuwangi.

Chairman ITdBI Guntur Priambodo mengatakan pada etape kedua, keseruan lomba masih akan terjadi. Mereka akan bertarung habis-habisan di setiap etape dengan kecepatan tinggi serta kekuatan penuh karena rute tahun ini Tour de Banyuwangi Ijen relatif lebih pendek.

"Beda dengan tahun lalu yang mengandalkan ketahanan karena rute yang panjang, tahun ini mereka pasti mengeluarkan strategi hajar-hajaran di setiap etape," ujar Guntur yang juga ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Jawa Timur.

Ajang ITdBI etape pertama, Rabu (6/5), pebalap Hong Kong King Lok Cheung (HKSI Pro Cycling Team) menguasai hari pertama balapan yang melintasi rute rolling sepanjang 169,4 KM bersama pebalap Tunisia Raffa Chitoui (Skydive Dubai Pro Cycling Team). Keduanya membukukan catatan waktu 3 jam, 58 menit, dan 34 detik, hanya dibedakan sepersekian detik.

Pemimpin sementara lomba, King Lok Cheung mengatakan dirinya akan mengoptimalkan rute non-tanjakan pada etape kedua hari ini.

"Cuaca di Banyuwangi sangat bagus dan tidak terlalu berbeda dengan Hong Kong. Saya merasa nyaman dan itu membuat saya bisa benar-benar fokus pada performa saya," kata pebalap yang hari ini akan mengenakan yellow jersey sebagai tanda pemimpin lomba.

Mengenai peluangnya menuju gelar juara IBTdI 2015, King Lok tak ingin sesumbar. Dia menyadari selisih waktu dengan para pesaing di belakangnya masih bisa dikejar. Apalagi, mereka masih harus menghadapi etape penentu, yaitu etape ketiga mendaki Gunung Ijen pada Jumat (8/5).

"Saya masih harus berhadapan dengan pebalap Perancis Peter Pouly (Singha Infinite Cycling Team). Dia adalah climber murni, sedangkan saya sprinter. Saya akan memaksimalkan semua etape di mana saya berpeluang juara etape," katanya.

Setelah menuntaskan etape kedua hingga sore hari, Jumat (8/5), para pebalap akan bertarung di etape ketiga yang merupakan etape "neraka" dengan jarak 123,5 kilometer. Para pebalap di etape ini akan memulai lomba di kawasan laut di Kecamatan Muncar dan finis di Paltuding, kaki Gunung Ijen, yang berada di ketinggian 2.368 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Di etape ketiga ini mereka bakal "disiksa" tanjakan Ijen yang luar biasa menantang. Di lereng Erek-erek Ijen, mereka akan beradu pancal dengan kemiringan mencapai 45 derajat. (*)