Mahasiswa 12 Universitas Diskusi Tentang Tanah-Pangan di Unand

id Diskusi Tanah-Pangan, Unand

Padang, (Antara) - Puluhan mahasiswa jurusan Ilmu Tanah yang berasal dari 12 Universitas Negeri di Indonesia melakukan diskusi tentang Tanah untuk ketahanan pangan nasional di Kampus Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat.

"Mahasiswa dari perwakilan dua belas universitas ini melakukan dialog interaktif terkait pemecahan masalah tanah dan hubungannya dengan pertanian bersama Akademisi Unand, Badan Ketahanan Pangan Sumbar, Pakar serta beberapa Balai Pertanian," kata Dosen sekaligus pembina mahasiswa Ilmu Tanah Unand Hermansah, di Padang, Jumat.

Dia menyebutkan kedua belas Universitas tersebut yakni Unsyiah Banda Aceh, USU Medan, Unsri Palembang, UNIB Bengkulu, Unila Bandar Lampung, dan Unand kesemuanya berasal dari Sumatera.

Sementara dari Jawa ada perwakilan mahasiswa dari IPB, Unpad Bandung, Unsoed Purwokerto, UNS, dan UB Malang , sedangkan dari Sulawesi diwakili oleh Univ Gorontalo, dan Unhas Makassar, katanya. "Setiap mahasiswa, pakar maupun perwakilan instansi menyampaikan pandangannya tentang permasalahan tanah dan pangan tersebut," kata Hermansah.

Dia menyebutkan beberapa topik yang menjadi pembahasan antara lain tentang alih fungsi lahan yang mennimbulkan kerugian bagi kedaulatan pangan nasional.

Kemudian juga membahas persoalan terkait Kebijakan Pemerintah dalam menentukan suatu komoditas pangan nasional.

Serta membahas tentang pemanfaatan teknologi untuk menghindarkan masyarakat dari kekurangan pangan, imbuhnya.

Hasil dari diskusi ini katanya, akan dijadikan suatu ikhtisar yang bermanfaat bagi kebijakan pemerintah.

Sebab hal ini merupakan gabungan dari pemikiran berbagai mahasiswa dan akademisi secara nasional, ujarnya.

Sementara itu Kepala Bidang Kewaspadaan Pangan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumbar, Novian Jamil mengatakan bahwa diskusi semacam ini sangat bermanfaat untuk perkembangan pertanian khususnya mengenai ketahanan pangan.

Menurutnya hasil dari diskusi tersebut akan menjadi suatu inovasi bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan.

Sebagai contoh sebutnya, langkah pemerintah dalam memanfaatkan teknologi pengapuran untuk menyuburkan tanah juga merupakan hasil dari diskusi antara mahasiswa, pakar, dan instansi.

Sebab kata dia, berbagai pemikiran dan penelitian yang membangun tersaji dalam diskusi tersebut, ucapnya. (*)