Pelindo: Teluk Bayur Dapat Menjadi Pelabuhan Alternatif

id Pelindo

Pelindo: Teluk Bayur Dapat Menjadi Pelabuhan Alternatif

Pelindo II (Antara)

Padang, (Antara) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II menilai Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, dapat menjadi salah satu rute alternatif persinggahan kapal karena semakin padatnya lalu lintas di perairan Selat Malaka.

"Lalu lintas kapal di perairan Selat Malaka sudah padat, ini dapat menimbulkan kondisi stagnan. Maka perlu rute alternatif, yaitu pantai barat Sumatera dan yang paling memungkinkan adalah Pelabuhan Teluk Bayur," kata Direktur Komersial dan Pengembangan Perusahaan Pelindo II Saptono Rahayu Irianto di Padang, Sabtu.

Ia menyampaikan hal itu saat akan melepas rombongan pelayaran "Mandeh Joy Sailing 2015" dari Pelabuhan Teluk Bayur menuju Kawasan Wisata Bahari Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan menggunakan KRI Surabaya.

Menurut Saptono Teluk Bayur merupakan pelabuhan terbesar yang ada di kawasan pantai barat Sumatera dan telah dilengkapi sejumlah fasilitas moderen sehingga siap menjadi salah satu alternatif.

"Saat ini Teluk Bayur telah dilengkapi dengan terminal kargo, terminal curah, terminal semen hingga terminal batu bara yang dapat melayani bongkar muat barang," ujar dia.

Ia mengatakan Pelabuhan Teluk Bayur merupakan salah satu pelabuhan samudra yang terbuka untuk pelabuhan internasional.

Selain itu pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur juga akan memberikan dampak positif bagi Sumbar karena menjamin kelancaran arus barang dari Sumatera ke Jawa maupun ke luar negeri, kata dia.

Ia menambahkan karena lokasi yang strategis pemerintah akan terus melakukan pembenahan agar pelabuhan ini menjadi salah satu pintu masuk arus perdagangan barang.

Kepala BPS Sumbar Yomin Tofri mengatakan Pelabuhan Teluk Bayur merupakan salah satu pelabuhan strategis menjadi pintu bagi aktivitas ekspor dan impor di Sumbar.

Ia menyebutkan pada April 2015 nilai ekspor Sumbar melalui Pelabuhan Teluk Bayur naik 29,73 persen dibanding bulan sebelumnya dengan total nilai mencapai mencapai 148,1 juta dolar Amerika Serikat (AS). (*)