Menikmati Keindahan Mandeh "Raja Ampatnya" Sumatera Barat

id Joy Sailing Mandeh 2015

Menikmati Keindahan Mandeh "Raja Ampatnya" Sumatera Barat

Kawasan Mandeh di Pesisir Selatan (Antara)

Lengkingan peluit panjang KRI Surabaya seakan berucap selamat menikmati perjalanan, sebentar lagi anda akan disuguhi pemandangan sekeping surga yang tertinggal di kawasan pesisir barat Sumatera.

Bertolak dari Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Sumatera Barat, ratusan anggota rombongan "Joy Sailing Mandeh 2015" segera berangkat menuju kawasan wisata bahari terpadu Mandeh yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan pada Sabtu, 17 Mei 2015.

Hamparan laut biru nan elok memukau mata membuat suasana jiwa rileks dan pikiran tenang selama dalam perjalanan. Dua kapal milik TNI AL lainnya terlihat mengiringi dari kejauhan serta dua kapal cepat mundar mandir berisikan personel Komando Pasukan Katak.

Di arah utara jajaran bukit barisan yang menghijau melengkapi keindahan pemandangan, seolah lukisan alam yang telah didesain sempurna oleh Sang Pencipta.

Semilir angin laut dengan aroma khas membuat siapa pun yang ada dalam perjalanan itu harus bersyukur betapa perpaduan suasana keindahan alam, embusan angin, kesegaran udara, riak gelombang menjadi sesuatu yang amat bernilai.

Turut hadir dalam pelayaran itu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Ketua KPU Husni Kamil Manik, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Wali Kota Padang Mahyeldi serta lainnya.

Sekitar 45 menit berlayar, menyusuri pantai barat Sumatera ke arah selatan, rombongan disuguhi pemandangan teluk yang perairannya tenang serta gugusan pulau-pulau kecil berpasir putih dengan air laut yang jernih.

Satu kapal berukuran kecil kemudian merapat dan sebagian besar rombongan segera berpindah untuk dibawa ke Dermaga Carocok.

Setiba di Dermaga Carocok perjalanan dilanjutkan melalui jalur darat menuju Panorama I puncak Mandeh yang menyajikan pemandangan hamparan teluk dengan laut biru serta gugusan pulau yang memukau.

"Ini premium, semua orang yang saya bawa ke sini tidak ada yang tidak kagum," ucap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.

Menurut dia, tinggal membuat promosi dalam berbagai bahasa asing, maka Mandeh akan segera mendunia.

Lebih lanjut Andrinof mengatakan Mandeh telah ditetapkan sebagai kawasan pariwisata nasional sebagaimana telah ditetapkan dalam PP No.50/2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010-2025.

Selain itu Kawasan Wisata Mandeh juga diusulkan untuk dicanangkan sebagai Kawasan Pariwisata Bahari Terpadu dengan potensi terumbu karang mencapai 70,32 hektare, mangrove 313,32 hektare, dan keragaman hayati mencapai 404,55 hektare.

Dalam pengembangannya ia mengatakan akan menggunakan dua metode yaitu berbasis masyarakat dan oleh investor untuk mempercepat pertumbuhan.

Kawasan berbasis masyarakat dipusatkan di Nagari Sungai Nyalo dan Mandeh dengan menyajikan aktraksi budaya serta penginapan khas lokal.

Sementara, pengembangan investor dilakukan di kawasan Pantai Pasir Panjang dengan membangun resort hingga hotel dan sejumlah fasilitas pendukung, lanjut dia.

Proyek Percontohan

Pengembangan kawasan wisata bahari juga merupakan proyek percontohan pembangunan kawasan wisata bagi daerah lain yang juga menjadi pengungkit pengembangan ekonomi Sumbar, kata Andrinof.

Oleh sebab itu ia meminta masyarakat setempat mendukung melalui perilaku yang ramah dan bersahabat kepada pengunjung.

Andrinof meminta kepada pemuka adat, tokoh masyarakat dan aparat keamanan untuk mencegah jika ada aksi premanisme.

"Jangan biarkan tumbuh bibit-bibit premanisme, tidak patuh pada hukum dan tidak tertib sosial," kata dia.

Menurut dia, kurang berhasilnya pengembangan kawasan wisata selama ini lebih banyak disebabkan gagal dalam membangun masyarakat.

Penghalang pariwisata itu bukan hanya infrastruktur tapi juga masyarakat, kalau infrastruktur mudah membangunnya, masyarakat siapa yang akan menyiapkan, ujar dia.

Karena itu, lanjut dia, jangan mengambil kesempatan dengan memalak pengunjung, perlakukan wisatawan dengan ramah dan bersahabat, jangan berorientasi mengambil untung besar sehingga orang jera datang kembali.

Ia memberikan contoh mengapa tingginya kunjungan wisatawan asing ke Singapura salah satunya karena pengunjung yakin adanya ketertiban hukum dan rasa aman selain objek yang menarik.

Sementara, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan dari segi pemandangan Mandeh mendapat nilai istimewa, hanya yang perlu dikembangkan adalah akses menuju kawasan serta pengelolaan.

Ia mengatakan dibutuhkan investasi sebesar 300 juta dolar Amerika Serikat untuk mengembangkannya.

Menurut Arief dibandingkan kawasan wisata bahari di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, kawasan wisata Mandeh akan membutuhkan biaya yang jauh lebih besar.

"Di Mandalika kita perlu Rp2,1 triliun, itu sudah bisa jalan. Kalau di sini angka tersebut tidak cukup, pasti perlu lebih. Karena harus membuat akses jalan lebih bagus," tuturnya.

Menteri Arief menilai wilayah Mandeh memiliki keindahan dan potensi wisata alam yang mirip dengan Kepulauan Raja Ampat di Papua.

"Kalau ke Mandeh tiket pesawatnya lebih murah daripada ke Raja Ampat. Jadi akan lebih baik kalau bisa menyambangi ke sini juga," katanya.

Solusi Transportasi

Menyikapi akses transportasi yang masih sulit Menteri Arief menjanjikan akan membantu promosi maskapai penerbangan yang mau membuka penerbangan langsung ke Padang.

"Kalau ada maskapai baik nasional atau asing yang mau membuka rute langsung ke Padang dari Malaysia atau Singapura, kami akan bantu promosi," kata dia.

Menurut dia selama ini Kementerian Pariwisata terus mendorong sejumlah maskapai membuka rute ke Padang seperti dari Malaysia, Singapura, Tiongkok hingga negara-negara di Timur Tengah.

"Jangan takut tingkat keterisian penumpang rendah, saya bantu promosinya, misal saya akan bantu promosi Rp10 miliar agar warga Malaysia datang ke Padang," ujar dia.

Selama ini yang terjadi pemerintah daerah memberikan subsidi kepada maskapai penerbangan jika tingkat keterisian penumpang kurang dari 40 persen.

Dari pada pemda memberikan subisidi lebih baik Kementerian Pariwisata ikut membantu dengan memberikan biaya promosi, ujar dia.

Arief menyebutkan selama ini kunjungan wisatawan asing ke Sumbar sekitar 60 ribu per tahun sehingga perlu diperkuat promosi salah satunya dengan membuka atau menambah rute penerbangan.

Sejalan dengan itu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof mengusulkan penyediaan bus air sebagai salah satu sarana transportasi alternatif dari Pelabuhan Muara Padang.

"Saya bermimpi akses menuju kawasan wisata Mandeh bisa menggunakan dua moda, pertama jalur darat dengan waktu tempuh normal sekitar 1,5 jam kedua menggunakan bus air dari Muara Padang," kata dia.

Menurut dia bus air itu dioperasikan dari Pelabuhan Muara Padang menuju Pelabuhan Carocok Painan sebagai alternatif jika jalur darat semakin padat menuju kawasan wisata Mandeh.

Dengan kapasitas angkut 50 sampai 100 orang itu lebih efisien dan ramah lingkungan dengan waktu tempuh sekitar satu jam, ujar dia.

Sedangkan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan pengembangan kawasan Mandeh akan memberikan manfaat bagi pengembangan ekonomi Sumbar.

Jika kawasan itu berkembang akan meyerap tenaga kerja, sektor transportasi tumbuh, hotel dan penginapan, wisata kuliner hingga jasa, ujar dia.

Kawasan wisata bahari terpadu Mandeh memang menyuguhkan pemandangan yang elok. Dari Panorama Bukit Pantai Pasir Panjang akan terlihat keindahan pantai berpasir putih, serta Pulau Sironjong Gadang dan Sironjong Ketek dihiasi indahnya pepohonan kelapa.

Sedangkan bagi yang ingin berolahraga air dapat mendayung sampan di Sungai Gemuruh melewati hutan mangrove dari laut yang berjarak sekitar 150 meter dari bibir pantai.

Seakan belum lengkap, salah satu pulau yang ada yakni Pulau Setan juga menawarkan tempat menyelam hingga bermain air disuguhi pasir putih pantainya.

Tidak hanya itu, bagi yang menyukai olahraga dayung dapat terus menuju air terjun mini gemuruh yang berjarak 100 meter dari bibir pantai.

Selain menikmati pemandangan tawaran pengalaman berwisata yang disuguhkan pun tak kalah lengkap, aktrasi seni dan budaya lokal dapat dinikmati di Sungai Nyalo, bagi yang suka olahraga offroad atau motor trail juga dapat menjajal medan tanah berlumpur di nagari itu.

Untuk menikmati keindahan bawah laut dapat dilakukan di Pulau Sironjong dan bagi pecinta terjun bebas ke laut dari ketinggian 20 meter dapat mencoba di Pulau Sironjong Gadang.

Jika Bali punya Nusa Dua, Papua dengan Raja Ampat, Nusa Tenggara Barat ada Mandalika, maka di Pulau Sumatera, Mandeh terlalu sayang untuk dilewatkan bagi pecinta wisata bahari, sekeping surga yang tak akan pernah jemu di kunjungi. ***