Pakar: PBB-ASEAN Harus Berikan Tekanan kepada Myanmar

id PBB Myanmar

Padang, (Antara Sumbar) - Pakar Sejarah Sosial Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang Sumatera Barat (Sumbar) Prof. Saifullah mengatakan organisasi PBB dan ASEAN harus memberikan tekanan kepada Pemerintah Myanmar agar mereka tidak semena-mena terhadap umat muslim Rohingya.

"Lembaga-lembaga di dunia dan Asia Tenggara harus memberikan tekanan agar mereka tidak mengdiskreditkan umat Islam yang minoritas," kata dia saat dihubungi Minggu (24/5).

Dia mengimbau agar umat Islam Indonesia dan negara lain membantu untuk meringankan beban umat Islam Rohingya karena kondisinya saat ini memperihatinkan.

Dia menyebutkan, jumlah etnis Rohingya yang meninggalkan negaranya pada kali ini merupakan yang paling banyak sepanjang sejarah.

"Sebelumnya mereka juga ada yang meninggalkan negerinya, tapi jumlahnya hanya sampai belasan orang," kata dia.

Selain itu dia menyarankan pemerintah Indonesia untuk menampung umat muslim Rohingya sementara waktu hingga kondisi fisik mereka stabil.

"Dahulukan rasa kemanusian dalam menyelamatkan mereka, jangan mendahulukan hukum terhadap mereka," kata dia.

Dia menyayangkan sikap pemerintah yang menanya izin (pasport) saat mereka berada di Wilayah Indonesia.

"Kondisi mereka saja memprihatinkan, bagaimana mereka memiliki pasport," katanya

Dia menyarankan organisasi PBB dan ASEAN agar mengurusi mereka sehingga etnis Rohingya kembali ke negara asalnya tampa ada intervensi dari pemerintah setempat.

Sementara itu Menteri Agama Lukman Hakim mengatakan "manusia perahu" Rohingya yang eksodus dari Myanmar dan Bangladesh perlu untuk diayomi dan disantuni.

Dia berharap PBB memberikan perhatian lebih terhadap etnis Rohingya yang tidak diakui di negara asalnya.

Dia mengatakan terlantarnya Etnis Rohingnya mengusik ukhuwah islamiyah atau persaudaraan sesama umat Muslim sehingga dia berharap masalah tersebut dapat segera diselesaikan. (*)