Eka Putra Wirman Raih Suara Terbanyak Pemilihan Rektor IAIN IB

id pemilihan, rektor, iain

Padang, (Antara) - Eka Putra Wirman memperoleh suara terbanyak pada pemilihan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang, Sumatera Barat, Senin, dengan memperoleh 23 suara.

Kemudian disusul oleh Duski Samad dengan perolehan suara lima suara, Armai Arief satu suara, Yasrul Huda tidak mendapatkan suara, sementara abstain lima suara.

Ketua Senat IAIN IB Padang Prof Saifullah di Padang, Senin, mengatakan pemilihan tersebut hanya diikuti oleh 34 orang, sementara yang tiga orang lagi tidak hadir.

Ia mengatakan ketiga nama yang mendapatkan suara terbanyak tersebut akan diusulkan ke Menteri Agama dan yang menentukan rektor ke depannya merupakan wewenangnya Menag.

"Tiga nama tersebut akan diusulkan kepada Menteri Agama, siapa yang akan menjadi rektor nantinya merupakan hak prerogatifnya Menteri Agama," katanya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Penyeleksian (Pansel) Rektor IAIN IB Padang Welhendri Azwar menyatakan pihaknya telah menetaptakan empat orang calon rektor, yaitu Armay Arief, Yasrul Huda, Duski Samad, dan Eka Putra Wirman.

"keempat calon tersebut tiga orang dari internal dan satu dari luar kampus," kata dia.

Dia merincikan, Armay Arif merupakan mantan wakil Rektor III UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu adalah putra Pariaman yang juga alumni IAIN Imam Bonjol Padang.

Kemudian, Yasrul Huda putra asal Pasaman yang juga alumni Leiden University itu merupakan mantan Wakil Dekan Syariah IAIN IB Padang yang juga alumni.

Selanjutnya Duksi Samad yang Saat ini menjabat Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN IB Padang. Putra Pariaman yang juga menjabat Ketua MUI Padang itu merupakan Alumni IAIN Padang dan UIN Syarif Hidayatullah jakarta.

Sementara Eka Putra Wirman yang saat ini selaku Ketua Lembaga Jaminan Mutu IAIN IB Padang. Putra asal Padang tersebut juga pernah menjabat Wakil Dekan di fakultas Ushuluddin IAIN Ib Padang.

Selain itu, pansel juga telah melakukan diskusi publik untuk membedah visi dan misi yang betujuan untuk mengetahui sosok calon rektor dengan visi dan misinya untuk pembangunan kampus ke depan.

Diskusi itu disebabkan semua elemen kampus memiliki cita-cita atau keingingan demi kemajuan perguruan tinggi itu. (*)