Kerugian Tanah Longsor Limapuluh Kota Rp2,5 Miliar

id longsor, limapuluh kota, kerugian

Kerugian Tanah Longsor Limapuluh Kota Rp2,5 Miliar

Ilustrasi. (Antara)

Sarilamak, (Antara) - Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), memperkirakan kerugian akibat longsor yang melanda Nagari Sarilamak mencapai Rp2,5 miliar.

"Walau masih dihitung berapa kepastiannya, kami memperkirakan kerugian mencapai angka Rp2,5 miliar," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota Edi di Sarilamak, Selasa.

Ia mengatakan pihaknya terus mendata kerugian akibat bencana yang menimpa daerah tersebut pada Minggu (24/5) malam.

Ia menyebutkan bencana menyebabkan dua rumah hancur, dua rusak berat, dua jembatan rusak, dan lahan pertanian masyarakat setempat.

Sementara Camat Harau Deky Yusman mengimbau masyarakat setempat untuk membantu meringankan beban penderitaan masyarakat korban yang menimpa Jorong Bulu Kasok Nagari Sarilamak itu.

Pihak kecamatan juga telah mendirikan Posko pengumpulan bantuan di depan Kantor Camat Harau di Jalan Negara Sumbar-Riau, Tanjuang Pati.

Ia meminta masyarakat untuk tidak menebang pohon-phon yang ada di lokasi perbukitan yang berpotensi menyebab longsor.

Ia menyebutkan kondisi di lokasi kejadian masyarakat setempat masih terus membersih-bersihkan bekas material galodo seperti bongkahan kayu-kayu besar, batu, dan lumpur.

"Saat ini korban tidak diperkenankan tinggal didekat lokasi karena adanya potensi longsor susulan, karena dia melihat kelabilan tanah masih tampak," katanya.

"Kami meminta masyarakat menjauh dari lokasi karena masih tampak kelabilan tanah ditambah kondisi cuaca yang sering hujan deras dapat menimbulkan potensi bencana kembali," katanya.

Sebelumnya bencana tanah longsor melanda Jorong Bulu Kasok Nagari Sarilamak Kecamatan Harau Minggu (24/5) malam, dan 17 warga dari lima kepala keluarga haru diungsikan.

Bencana tersebut menyebabkan dua rumah hancur, dua rumah rusak berat, dan dua jembatan tidak dapat dilalui.

Dia menambahkan longsor tersebut menyebabkan jalan alternatif Sumbar-Riau yang tembus ke Kabupaten Kampar Kiri itu putus total sehingganya 80 KK terisolasi. (*)