Koalisi Kependudukan Ajak Pemuda Dialog Pembangunan Berkelanjutan

id Koalisi Kependudukan

Padang, (Antara) - Koalisi Kependudukan bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta organisasi kependudukan PBB UNFPA mengajak pemuda di kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), untuk berdialog mengenai peran pemuda dalam pembangunan berkelanjutan.

"Ajakan ini telah dimulai pada dialog resmi yang diadakan pada 27 mei lalu di Padang dengan mengundang beberapa perwakilan pemuda se-kota Padang, dan akan berlanjut hingga pelaksanaan musyawarah nasional koalisi pada 29 mei mendatang," kata Perwakilan Koalisi Kependudukan Sumbar, Mahdi di Padang, Kamis.

Dia menyebutkan pada dialog resmi yang digelar di Kampus Universitas Andalas tersebut Koalisi Kependudukan mengundang lebih dari 500 orang pemuda se-kota Padang.

Para pemuda tersebut berasal dari berbagai tingkatan antara lain siswa siswi SMA, LSM, Organisasi Pemuda, dan mahasiswa, sebutnya.

Kemudian para pemuda ini melakukan dialog juga bersama sejumlah tokoh yang berasal dari Komite Nasional Pemuda Indonesia, UNFPA, Koalisi Kependudukan, BKKBN, dan Akademisi Unand.

Dua topik utama yang menjadi pembahasan dalam dialog tersebut yakni penyiapan Sumber daya Pemuda menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) serta peran pemuda dalam meningkatkan daya saing bangsa, sebutnya.

"Meskipun kegiatan resmi telah selesai, namun dialog pembangunan berkelanjutan tersebut masih berlanjut," katanya.

Dalam hal ini katanya, Koalisi Kependudukan menampung setiap ide dan pendapat yang masuk dari pemuda lain di Padang tentang pembangunan keberlanjutan tersebut melalui media sosial.

Kemudian ide dan pendapat dari para pemuda ini akan menjadi bahan pembahasan dalam Munas ketiga Koalisi Kependudukan Pusat sabtu mendatang, ucapnya.

Sementara itu perwakilan UNFPA, Margareta Sitanggang mengatakan bahwa kegiatan dialog ini juga bertujuan untuk melihat potensi kesehatan yang dimiliki pemuda di Padang.

Sekaligus juga memberikan pengajaran dan penyuluhan kepada pemuda tentang pentingnya bonus kependudukan atau demografi untuk Indonesia, ujarnya. (*)