PLN Bangun Pembangkit 100 MW di Jambi

id PLN, listrik, Jambi

PLN Bangun Pembangkit 100 MW di Jambi

Ilustrasi. (Antara)

Jambi, (Antara) - PT PLN akan membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 100 megawatt (MW) di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah tersebut.

Senior Engineer I Pengadaan Gas dan BBM PT PLN Pusat Junaidi di Jambi, Kamis, mengatakan pembangkit ini nantinya bakal disuplai dari gas yang dialirkan oleh PetroChina sebesar 5 BBUTD melalui proyek Compressed Natural Gas (CNG).

Proyek itu jug kerja sama antara PT Bumi Samudra Persada (BUMD) Tanjabtim dan PT PDPDE Gas.

"Juni 2016 gardu induk kita rencakan sudah selesai dibangun, dan setelah itu pembangkit 100 MW bisa terealisasi," katanya, usai menghadiri ground breaking pembangunan fasilitas CNG di Kelurahan Parit Culum Tanjung Jabung Timur.

Beroperasinya pembangkit listrik di Kelurahan Parit Culum II, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, menurutnya kebutuhan listrik di di wilayah ini bisa terpenuhi, bahkan berlebih.

Sedangkan untuk rasio elektrifikasi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini yakni 77 persen, menurut dia kebutuhan listrik di daerah ini sendiri saat ini defisit 20-30 MW. Tapi dengan selesainya pembangunan pembangkit ini akan mampu memenuhi kebutuhan defisit listrik yang dialami warga Tanjung Jabung Timur.

"Kalau nanti berlebih bisa untuk suplai ke Palembang atau ke Jambi atau ke wilayah lainnya seperti Bengkulu. Dan untuk harga ke pelanggan nantinya tetap sesuai dengan Tarif Dasar Listrik (TDL), meski untuk suplai tersebut PLN harus mengeluarkan Rp1.500/kwh," katanya menjelaskan.

Direktur PT Bumi Samudra Perkasa, Afrizal mengatakan, pemanfaatan alokasi gas dari PetroChina sebesar 5 BBTUD untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik itu setelah adanya kesepakatan antara perusahaannya dan PT PDPDE dengan penandatanganan kesepakatan jual beli gas di Bantul, beberapa waktu lalu.

"Proses persiapan dan pembangunan sampai ke tahap comissioning dibutuhkan waktu 18 bulan dengan target pengaliran gas (CNG) paling lambat bulan Desember 2016," kata Afrizal.

Vice Presiden Kemitraan & Hubungan Pemerintah PetroChina Jabung Ltd, Budj Setiadi mengatakan, pihaknya siap mengalirkan gas dari lapangan South Betara dan West Betara untuk kebutuhan listrik di kabupaten Tanjung Jabung Timur.

"Apabila proses pembangunan fasilitas CNG selesai dalam waktu 21 bulan, maka gas dari kami sudah bisa langsung dialirkan," kata Budi.

Dia menjelaskan, fasilitas CNG akan berfungsi sebagai unit pemrosesan untuk mengubah gas alam yang dialirkan dari PetroChina menjadi CNG, selanjutnya gas tersebut akan digunakan pembangkit listrik yang dioperasikan PT PLN.

Pemanfaatan gas tersebut dilakukan pada saat beban puncak antara pukul 18.00-22.00. Kerjasama ini juga sebagai bentuk dukungan SKK Migas-PetroChina terhadap program pemerintah dalam mewujudkan pembangunan pembangkit listrik nasional sebesar 35 ribu MW.

Diharapkannya pemanfaatan gas untuk kelistrikan nasional dapat memberikan multiplier effect yang besar untuk kepentingan masyarakat.

Sementara itu, Bupati Tanjung Jabung Timur Zumi Zola Zulkifli mengatakan, dengan adanya pembangkit listrik melalui CNG ini dapat memberikan solusi terhadap permasalahan kelistrikan di Kabupaten Tanjabtim.

Zumi menjelaskan, listrik yang tegangannya naik turun mengakibatkan kerusakan peralatan elektronik, akibatnya banyak warga mengeluhkan hal ini.

"Kabupaten Tanjabtim masih kekurangan listrik sekitar 20 MW, dengan adanya pembangkit kapasitas 100 MW ini maka kita menjadi surplus listrik," katanya.

Dia menambahkan, pembangunan pembangkit listrik juga bakal berdampak terhadap perekonomian masyarakat, selain itu juga dapat menarik investor untuk masuk dan berinvestasi di Tanjabtim. (*)