Warga Guguak Sumbayang Sawahlunto Dambakan Pembangunan Jalan

id Sawahlunto

Warga Guguak Sumbayang Sawahlunto Dambakan Pembangunan Jalan

Ruas jalan Guguak Sumbayang, Kota Sawahlunto menuju Guguak Tinjau yang merupakan daerah perbatasan dengan Kabupaten Solok terlihat rusak parah dan cukup berbahaya dilewati pengguna jalan. (Antara)

Sawahlunto, (Antara) - Warga Dusun Guguak Sumbayang, Desa Kolok Nan Tuo, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat mengharapkan pemerintah setempat untuk memperbaiki infrastruktur jalan, fasilitas listrik dan air bersih menjelang puasa Ramadhan 1436 Hijriyah.

Kepala Desa Kolok Nan Tuo, Adek Rossi di Sawahlunto, Jumat, mengatakan ia bersama perangkat desa setempat telah mengunjungi warga Dusun Guguak Sumbayang, Kamis (28/5).

Kondisi jalan yang rusak serta tidak tersedianya jaringan listrik serta air bersih, mengakibatkan sekitar 18 Kepala Keluarga (KK) di dusun itu tidak bisa hidup layak dan sehat, seperti warga lainnya.

"Dari data administrasi desa, tercatat jalan yang melintasi kawasan itu pernah "disentuh" proyek peningkatan jalan pada 1992 silam, dan sejak saat itu ruas jalan tersebut tidak pernah disentuh lagi," kata dia.

Padahal, ruas jalan sepanjang tiga kilometer lebih itu bisa difungsikan sebagai ruas alternatif menuju Kota Solok dan kota-kota lainnya di sekitar daerah itu, sebagai daerah penjualan hasil panen masyarakat.

Jalan tersebut juga mampu menunjang kelancaran transportasi menuju Kota Sawahlunto sebagai salah satu kota tujuan wisata, yang saat ini hanya memiliki satu ruas jalan menuju pusat kota, yakni ruas Simpang Muaro Kalaban.

Sebelumnya, terang dia, kawasan tersebut pernah diserahkan dan dikuasai pihak pemerintah provinsi seluas 200 hektare, namun mengingat lahan tersebut sudah dimanfaatkan untuk kawasan permukiman dan perladangan warga, maka lahan tersebut dikembalikan lagi melalui pihak pemerintah kota setempat, dan diperkirakan prosesnya selesai pada 2015.

"Masih dari data yang ada, ruas sepanjang tiga kilometer lebih itu mencapai kawasan Guguk Tinjau, yang merupakan daerah perbatasan Kota Sawahlunto dan Kabupaten Solok. Dari perbatasan tersebut dibutuhkan sekitar delapan kilometer lagi menuju ruas jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di kawasan Danau Singkarak," jelasnya.

Terkait sambungan listrik bagi 18 KK di dusun itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak PT PLN setempat agar bisa dilaksanakan penyambungan sebelum memasuki bulan Ramadhan tahun ini.

Agar memudahkan masyarakat yang ingin menunaikan ibadah sholat tarwih dan beraktivitas seperti warga lainnya. Karena rumah ibadah terdekat dari permukiman warga tersebut berjarak sekitar satu kilometer lebih, yakni di kawasan mushalla komplek perumahan Metro Indah, Desa Talawi Hilir.

"Kondisi jalan menuju komplek tersebut juga cukup berbahaya di waktu malam, selain rusak jalan itu juga ditumbuhi semak belukar dan gelap," kata dia.

Ia meminta jajaran pemerintah kota dan Provinsi Sumbar segera mengatasi permasalahan warga dusun tersebut, agar hak mereka untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal dan berkualitas bisa terpenuhi.

"Sangat mengganjal di hati ketika menyaksikan masih ada warga di daerah penghasil listrik dan bahan galian tambang, tapi masih belum menikmati listrik dan fasilitas lainnya setelah puluhan tahun Indonesia merdeka," kata dia.

Kawasan Dusun Guguak Sumbayang dikenal sebagai salah satu kawasan pertanian dan perkebunan di Kota Sawahlunto. Pembinaan dari pihak terkait dalam memacu kualitas hasil panen warga terpantau cukup gencar dilaksanakan.

Dari data yang berhasil dihimpun, khusus untuk tanaman karet warga yang sudah tertanam berjumlah mencapai 122 ribu batang lebih yang tersebar di lahan dengan luas sekitar 128 hektare.

Tanaman hortikultura lainnya seperti padi, juga terlihat mendominasi penggunaan lahan pertanian di kawasan tersebut, di samping beberapa komoditi pertanian dan perkebunan lainnya. (*)