Ubaya Sabet Enam Medali Olimpiade Mipa Kemenristekdikti

id Ubaya, Olimpiade, Mipa, Kemenristekdikti

Ubaya Sabet Enam Medali Olimpiade Mipa Kemenristekdikti

Ubaya sabet enam mendali Olimpiade Mipa Kemenristekdikti. (ist)

Surabaya, (Antara) - Tim mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) menyabet enam medali yakni dua medali emas, dua perak, dua perunggu dan sebuah penghargaan "honorable mention" dalam ajang Olimpiade Nasional MIPA 2015 oleh Kemenristek Dikti.

"Hasil dalam final yang diadakan di sebuah hotel di Surabaya, 24-28 Mei itu memosisikan tim mahasiswa Ubaya pada peringkat kelima setelah ITB, UI, UGM, dan IPB. Jadi kami lebih unggul dari PTN di Jatim," kata Ketua Tim Penalaran yang mendampingi mahasiswa, Aloysius Yuli Widianto ST MSc, di Surabaya, Sabtu.

Didampingi sepuluh mahasiswa perwakilan Ubaya dalam ON MIPA 2015 itu, ia menjelaskan ada empat cabang yang dilombakan dalam ON MIPA, yaitu matematika, fisika, kimia dan biologi yang merupakan perwakilan juara dari tingkat provinsi di seluruh Indonesia.

"Yang masuk ke babak final sebanyak 256 mahasiswa perwakilan dari empat cabang MIPA atau 64 mahasiswa per cabang. Mereka adalah juara 1 dan 2 perwakilan masing-masing Kopertis, peserta dengan passing grade, juara OSN Pertamina, dan juara ON MIPA," katanya.

Dengan persaingan yang sangat ketat, sepuluh mahasiswa Ubaya dari cabang biologi dan kimia lolos ke babak final yakni Calvin Wijaya (Teknobiologi/Juara III Biologi), Joanes Maria (Teknobiologi/Juara II Biologi), dan Go Melisa (Teknobiologi/Juara I Biologi).

Selain itu, Edwin Gunawan (Teknobiologi/Honorable Mention), Januar Iskak (Teknobiologi/Juara III Kimia), Marvel Lewi (Teknobiologi/Juara I Kimia), dan Denny Gunawan (Teknik Kimia/Juara II Kimia).

Namun, tiga mahasiswa Ubaya yang masuk final tapi gagal meraih medali adalah Natasha Amanda (Teknobiologi), Johan Gunardi (Teknik Kimia), dan Alfin Piter (Teknik Informatika).

ON MIPA yang tahun ini dengan Kopertis Wilayah VII sebagai tuan rumah itu diikuti 80-an perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, namun hanya dua PTS yang mampu menembus hingga medali emas yakni Ubaya dan UPH Jakarta.

Oleh karena itu, Direktur Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi Dr Ir Illah Sailah MS dalam sambutan pembukaan mengaku bangga karena ada PTS yang mampu menembus medali emas mengalahkan PTN terkemuka.

"Setiap tahun, Ubaya menyelenggarakan PIMUS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya) sebagai bentuk awal seleksi mahasiswa untuk ke olimpiade, lalu ada pembinaan rutin dari dosen sesuai bidangnya, namun tim dosen yang mendampingi juga tak pernah lupa untuk memberikan semangat bertanding, salah satunya dengan bersikap tenang," katanya.

Secara terpisah, mahasiswi semester 4 Teknobiologi Ubaya, Go Melisa, yang meraih Juara I Biologi itu, mengaku tidak ada persiapan khusus, kecuali membaca buku dan latihan soal, karena dirinya tahun lalu meraih medali perunggu.

"Tapi, saya memang tidak menduga untuk mendapatkan medali emas, karena ekspektasi saya hanya medali perak, apalagi soalnya juga tidak mudah," ujar mahasiswi yang sejak SMA sering mengikuti olimpiade sains itu.

Senada dengan itu, mahasiswa semester 8 Teknobiologi, Marvel Lewi, yang menjadi Juara I Kimia itu, itu mengaku soal dalam ON MIPA memang sangat susah, karena soal fenomena kimia, tapi harus diselesaikan dengan teori fisika.

"Untung, kami dipersiapkan kampus sejak setahun lalu dengan belajar teori dan praktik, tapi soal-soal kali ini susah diprediksi, bahkan jauh berbeda dengan tahun lalu, karena itu saya beryukur dapat menjadi juara," katanya. (*)