Legislator: Skripsi Masih Dibutuhkan di Indonesia

id Sumbar, Skripsi, Tugas, Akhir, Sarjana

Padang, (AntaraSumbar) - Ketua Komisi V Bidang Kesejahteraan Masyarakat DPRD Sumatera Barat Mohklasin mengatakan, untuk saat ini Indonesia masih memerlukan skripsi sebagai tugas akhir untuk mahasiswa setingkat S1.

Hal ini menurutnya di Padang, Kamis, penting dikarenakan sistem pembelajaran di Indonesia masih belum maksimal.

"Jika skripsi tidak lagi dijadikan syarat mahasiswa setingkat S1 untuk mendapatkan ijazah dan gelar dikuatirkan akan membawa dampak kurang baik," katanya.

Ia menambahkan, namun jika pengaturan itu membawa berpengaruh baik bisa terapkan dengan pertimbangkan keadaan lokasi, apakah memang memungkin atau tidak jangan dipaksa.

Ia menambahkan, secara pribadi ia menolak dengan meniadakan skripsi dalam syarat lulus mahasiswa S1.

Menurutnya, jika ingin memperbaiki pembelajaran selama ini bukan malah menghapus salah satu sistemnya, namun dengan memperbaiki sistem-sistem tersebut sehingga berjalan pada tempatnya.

"Karena pengapusan salah satu sistem tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah, malahan akan menimbulkan masalah baru nantinya," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek-Dikti), Muhammad Nasir, mengaku akan menerapkan aturan baru bahwa tugas akhir skripsi untuk mahasiswa setingkat S1 menjadi sebuah pilihan atau opsional. Jadi, nanti bukan lagi bersifat wajib sebagai syarat kelulusan.

Hal tersebut dilakukan untuk menanggapi munculnya kecurangan dalam bentuk pembuatan ijazah palsu, sehingga ada mahasiswa yang membeli skripsi layaknya hukum ekonomi, ada permintaan dan penawaran.

Skripsi diopsionalkan atau menjadi pilihan, dan ada bentuk lain disebut independent studies, atau pembelajaran mandiri. Bisa bentuk penulisan, tapi bukan berbentuk skripsi. (cpw2)