Kerabat Korban Kecelakaan Kereta Minta Foto Dihapus

id Kecelakaan

Padang, (Antara) - Rio (30), Kerabat korban Eka Sofia Dita (19), yang mengalami insiden tertabrak kereta api di kawasan Tunggul Hitam, Kota Padang, pada Minggu sekitar Pukul 15.00 WIB, minta agar foto yang diunggah di media sosial ataupun internet dihapus.

"Kepada siapapun yang mengunggah foto kejadian di media sosial internet, kami sangat mengharapkan agar foto itu dihapus," katanya diwawancarai di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar, Minggu.

Karena, katanya, foto-foto di tempat kejadian yang memperlihatkan keadaan tubuh korban usai kecelakaan tidak pantas.

"Mohon agar dipikirkan bagaimana perasaan keluarga saat melihat foto tersebut, selain itu fotonya juga tidak pantas diunggah," katanya.

Hal yang sama juga diaktakan oleh teman kuliah korban di Universitas Negeri Padang (UNP). Ia mengatakan foto demikian tidak seharusnya diunggah.

"Memberikan informasi memang tidak masalah, tapi seharusnya tidak diunggah foto kejadian yang demikian. Kami juga berharap agar penggunggah foto segera menghapusnya," katanya.

Hal itu terkait beberapa foto yang telah diunggah di media sosial seperti Facebook, yang memperlihatkan keadaan mengenaskan tubuh korban usai kecelakaan.

Sebelumnya, Rio mengatakan, dua hari sebelum kejadian (Jumat (12/6)), Eka telah pulang dai Padang ke Alahan Panjang. Hanya saja, pada Sabtu (13/6) ia berangkat kembali ke Padang.

"Pada Sabtu ia pamit lagi untuk ke Padang karena akan ujian, namun kabar seperti ini yang kami terima," katanya.

Kabar duka tersebut juga tidak disangka oleh teman seperkuliahan korban di Universitas Negeri Padang (UNP). Hal itu dikarenakan sebelum kejadian korban masih bersama dengan temannya di kampus.

"Kami tadi masih ujian bersama dan duduk di kampus sebentar, kemudian pulang. Kejadian ini sangat mengagetkan," kata Kamil, teman kuliah korban yang datang menjenguk di rumah sakit.

Pada bagian lain, korban adalah mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Padang, tahun masuk 2014.

Insiden kelecekaan itu terjadi di rel kawasan Tunggul Hitam, tak jauh dari kampus Stikes Syedza Saintika Padang. Akibat kecelakaan itu, tubuh korban terpotong menjadi tiga bagian. (hul)