Jakarta, (Antara) - Pengembangan sektor pariwisata perlu lebih digalakkan di daerah yang memiliki keunggulan dalam mendatangkan wisatawan karena dinilai lebih murah dibandingkan dengan pengembangan sektor industri manufaktur.
"Untuk bangun industri, apalagi manufaktur, perlu waktu dan anggaran yang besar. Tapi, kalau pariwisata sudah ada, sudah menjadi milik kita," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, berbagai daerah yang memiliki keunggulan dalam pariwisata tinggal menyiapkan sarana-prasarana pendukung dan mengelolanya dengan baik.
Rosan mengingatkan bahwa menurut proyeksi pemerintah, pada tahun 2019 sektor pariwisata akan menjadi sumber terbesar devisa negara. "Infrastruktur pendukung sektor wisata pun perlu dibangun. Salah satunya adalah pelabuhan berstandar internasional yang bisa disandari oleh kapal-kapal pesiar dari luar negeri," katanya.
Sebagaimana diberitakan, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah pameran pariwisata dan kegiatan perdagangan terbesar se-Asia Pasifik yang diselenggarakan oleh Pacific Asia Travel Association (PATA), yakni PATA Travel Mart di Kota Jakarta pada 2016.
Dalam kunjungannya ke Indonesia untuk membahas persiapan PATA Travel Mart 2016 dengan PATA Indonesia Chapter, CEO PATA Mario Hardy di Jakarta, Sabtu (27/6) menargetkan partisipasi 1.000 delegasi dari 60 negara untuk kegiatan tersebut.
"Jakarta akan menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan PATA Travel Mart yang ke-39. Sementara itu PATA Travel Mart ke-38 tahun 2015 ini akan diadakan di Bangalore, India, pada 6-8 September 2015," kata Mario.
PATA Travel Mart merupakan kegiatan andalan PATA dan salah satu pameran perdagangan terkemuka di kawasan Asia Pasifik, serta menyediakan landasan bertaraf internasional untuk menampilkan seluruh produk dan jasa industri travel dan pariwisata dari kawasan Asia Pasifik.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya meyakini jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia akan melampaui target yang telah ditetapkan atau paling sedikit akan mencapai 10,5 juta orang.
"Target kunjungan wisman tahun ini 10 juta orang, tapi saya yakin akhir tahun akan terlampaui karena dalam enam bulan pertama saja sudah ada penambahan 500.000 wisman," kata Arief Yahya di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (24/6).
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan lokasi turisme yang tersebar luas di berbagai daerah di Tanah Air dan menarik banyak wisatawan mancanegara juga harus memiliki inovasi guna mengembangkannya serta menarik investasi ke dalam daerah wisata itu.
"Turisme upaya yang paling mudah (menarik investasi) karena tidak membutuhkan modal besar," kata Jusuf Kalla saat memberikan kata sambutan dalam acara Indonesia Attractiveness Award 2015 di Jakarta, Jumat (12/6) malam.
Menurut Jusuf Kalla, turisme tidak membutuhkan modal besar antara lain karena modal utamanya telah diberikan secara cuma-cuma oleh Tuhan yaitu pemandangan alam yang indah dan perilaku keramahtamahan warga. (*)
Berita Terkait
13 desa wisata di Pariaman ikuti ADWI 2024
Jumat, 26 April 2024 14:33 Wib
Gubernur: Program kepariwisataan Sumbar tarik jutaan wisatawan
Kamis, 25 April 2024 19:41 Wib
Kunjungan wisatawan ke Pariaman selama lebaran capai 186 ribu
Kamis, 25 April 2024 11:41 Wib
Disparpora Agam prediksi Rp4,54 miliar perputaran uang selama libur Idul Fitri
Minggu, 21 April 2024 11:45 Wib
7.064 wisatawan berkunjung ke Agam selama libur Idul Fitri
Kamis, 18 April 2024 15:19 Wib
Objek wisata religi Lubuak Landua Pasaman Barat ramai pengunjung
Minggu, 14 April 2024 16:29 Wib
Kamtibmas di objek wisata Pasaman Barat hingga H+3 berjalan kondusif
Minggu, 14 April 2024 15:18 Wib
Pengunjung objek wisata kebun stroberi Solok ramai saat libur Lebaran
Minggu, 14 April 2024 5:47 Wib