Pengamat: Penyelidikan Musibah Hercules Harus Transparan

id Penyelidikan, Musibah, Hercules, Transparan

Jakarta, (AntaraSumbar) - Pengamat militer Al Araf mengatakan penyelidikan atas musibah pesawat Hercules C-130 TNI AU yang jatuh di Medan, Selasa, harus dilakukan transparan dan komprehensif.

"Bisa jadi ada banyak faktor yang mungkin menyebabkan kecelakaan itu. Karena itu, harus diselidiki secara transparan apakah disebabkan kesalahan manusia atau hal-hal teknis," kata Al Araf saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Pesawat Hercules yang diterbangkan oleh Kapten (Pnb) Sandi jatuh menimpa pemukiman di Jalan Jamin Ginting, Medan.

Al Araf yang pernah mengajar di Universitas Pertahanan (Unhan) itu mengatakan pada dasarnya pesawat-pesawat Hercules yang dimiliki TNI memang sudah berumur tua.

"Karena itu, layak atau tidaknya pesawat itu terbang, harus menjadi salah satu hal yang perlu diselidiki," kata Direktur Program Imparsial itu.

Selain itu, Al Araf mengatakan kejadian tersebut juga harus mendorong pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap alat utama sistem persenjataan (alusista) milik TNI.

"Modernisasi alutsista harus dilakukan dengan lebih baik. Perlu ditinjau alutsista yang sudah tua dan tidak maksimal masih akan digunakan atau tidak. Selain itu, pembelian alutsista baru juga harus transparan dan akuntabel," tuturnya.

Pesawat Hercules dengan nomor ekor A-1310 jatuh di Jalan Jamin Ginting Medan, dekat Lanud Soewondo eks Bandara Polonia Medan pada Selasa sekitar pukul 11.48 WIB.

Pesawat tersebut jatuh di sebuah kompleks perumahan yang sedang dalam pembangunan di Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan.

Kejadian tersebut menyebabkan sebagian rumah yang sedang dibangun di wilayah tersebut terbakar.

Kapuspen TNI Mayjen TNI M Fuad Basya menyebutkan lima dari 12 kru pesawat itu meninggal dunia.

Belum diketahui pasti jumlah korban sipil di lokasi kejadian. (*)