Padang, (Antara) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), mencatat Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,83 persen pada Juni 2015 akibat kenaikan harga sejumlah komoditas.
"Inflasi terjadi karena peningkatan indeks di seluruh kelompok pengeluaran yaitu bahan makanan, perumahan, sandang dan kelompok pendidikan," kata Kepala BPS Sumbar, Yomin Tofri di Padang, Rabu.
Ia menyebutkan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Juni di kota Padang antara lain cabai merah, telur ayam ras, beras, ikan tongkol/ambu-ambu, ayam hidup, rokok kretek filter dan daging sapi.
"Kemudian bawang merah, emas perhiasan, tomat sayur, dan beberapa komoditas lainnya," ujar dia.
Ia menyampaikan di Padang pada Juni 2015, lima kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi yaitu kelompok bahan makanan 0,73 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,06 persen.
Berikutnya kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02 persen, kelompok sandang sebesar 0,02 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mendekati 0,00 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,01 persen.
Menurut dia dari 23 kota di Sumatera pada Juni 2015, 22 kota mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi.
"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 1,44 persen dan terendah di Kota Palembang 0,39 persen," kata dia.
Satu-satunya kota yang mengalami deflasi adalah Kota Pangkal Pinang sebesar 0,14 persen, sementara Kota Padang menduduki posisi ke 9 dan Kota Bukittinggi menduduki posisi 20 dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera.
Sementara, Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumbar, Puji Atmoko mengemukakan laju inflasi di provinsi itu berfluktuatif dan cenderung lebih tinggi dari inflasi di Sumatera dan Nasional sejak 2005 atau dalam kurun 10 tahun terakhir.
Kelompok volatile foods atau bahan pangan bergejolak yaitu cabai merah dan beras memegang peranan besar dalam pembentukan inflasi tersebut, kata dia.
Menurut dia, dalam 10 tahun terakhir fakta menunjukan inflasi Sumbar berada diatas angka nasional kecuali pada 2009 sedikit berada dibawah nasional.
Sementara, dalam dua tahun terakhir inflasi Sumbar merupakan yang tertinggi diantara provinsi yang ada di Sumatera, ujarnya. (*)
Berita Terkait
Pemkab Pacitan studi tiru pengendalian inflasi ke Tanah Datar
Jumat, 26 April 2024 19:35 Wib
Gubernur Sumbar: Cuaca ekstrem dapat pengaruhi inflasi di daerah
Kamis, 18 April 2024 10:51 Wib
BI sebut tekanan inflasi Sumbar turun setelah Lebaran
Kamis, 18 April 2024 9:13 Wib
BI Sumbar: Pemda sudah lakukan intervensi khusus atasi inflasi
Kamis, 4 April 2024 17:09 Wib
BI: TPID harus bekerja keras kendalikan inflasi Sumbar
Kamis, 4 April 2024 11:15 Wib
3,93 persen inflasi Provinsi Sumbar pada Maret 2024
Rabu, 3 April 2024 14:36 Wib
BPS jelaskan penyebab inflasi Pasaman Barat capai 5,90 persen
Senin, 1 April 2024 16:02 Wib
Pemkab Tanah Datar rutin melaksanakan rakor pengendalian inflasi
Kamis, 14 Maret 2024 11:40 Wib