Inflasi 2015 Berpotensi di Bawah 5 Persen

id Inflasi 2015

Jakarta, (Antara) - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito menilai laju inflasi sepanjang 2015 berpotensi di bawah 5 persen, atau di bawah target inflasi pemerintah.

"Sampai Desember 2015, dampak kenaikan BBM pada November 2014 akan hilang, sehingga pada akhir tahun nampaknya bisa di bawah target pemerintah," ujar Sasmito saat jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, kunci pengendalian inflasi pada tahun ini yakni pada besaran inflasi pada Juli dan Juni di mana ada momen puasa dan Lebaran, serta inflasi pada Desember mendatang.

"Nanti di bulan Juli itu yang mendorong inflasi yaitu angkutan dan pendidikan," katanya.

Ia menuturkan, tarif angkutan pada Juli diperkirakan relatif tinggi yang juga diikuti oleh pembayaran untuk pendidikan khususnya uang kuliah.

Sementara itu, untuk komoditas pangan diprediksi akan menurun pada minggu ketiga dan keempat Juli sehingga mengimbangi tingginya inflasi pada dua minggu pertama di bulan tersebut.

"Jatuhnya (lebaran) untungnya di tengah bulan, sehingga ia akan balance (seimbang) antara dua minggu harga naik dan dua minggu turun tajam," ujar Sasmito.

Sementara itu, untuk Agustus sendiri inflasi akan relatif terkendali didukung dengan panennya berbagai jenis padi sehingga suplai cukup dan harga padi terjaga yang kemudian diikuti terjaganya harga pangan lain.

Sedangkan terkait dampak el nino terhadap inflasi, Sasmito menilai sepanjang dampaknya tidak drastis atau hanya moderat didukung juga dengan kenaikan produksi pangan dari Januari hingga Agustus yang cukup baik, tidak akan memberikan pengaruh besar terhadap inflasi.

"Artinya kalau produksi cukup, itu (el nino) tidak terlalu mengganggu terhadap kenaikan harga karena suplainya cukup dan demand (permintaan) juga terjaga," ujarnya. (*)