Polda Awasi Pontensi Konflik Lebaran

id Polda, Awasi, Pontensi, Konflik, Lebaran

Polda Awasi Pontensi Konflik Lebaran

Polisi. (Antara)

Padang, (AntaraSumbar) - Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat Kombes Pol Nur Afiah mengatakan pihaknya mengawasi dua momen yang memiliki potensi besar menimbulkan konflik dan perkelahian antarwarga.

"Kedua momen itu adalah saat malam takbiran, dan acara yang digelar kelompok masyarakat usai Lebaran di nagari atau desa," katanya di Padang, Sabtu.

Untuk malam takbiran, katanya, perkelahian berawal karena gesekan yang terjadi anta sesama di jalan. Mengingat mobilitas masyarakat yang tinggi pada malam itu.

"Karena malam takbiran itu ramai, menyatu di jalanan, sehingga berpotensi menimbulkan perselesihan atau gesekan," katanya.

Untuk hal tersebut, ia mengimbau masyarakat tidak mengikuti emosi sesaat, dan mengingat kembali apa yang menjadi tujuan dilaksanakannya takbiran semula. Sehingga dapat menghindari konflik dan hal yang merugikan.

Sedangkan untuk acara pasca Lebaran, Nur Afiah menjelaskan biasanya disebabkan oleh euforia berlebihan. Sehingga bisa menimbulkan perkelahian antarwarga, bahkan antardesa.

"Beberapa nagari atau desa usai Lebaran biasanya menggelar sebuah acara bersama seperti organ tunggal, ataupun lainnya yang menimbulkan keramaian. Pada momen-momen itu ada potensi terjadinya perkelahian," jelasnya.

Untuk hal tersebut, katanya, pihak kepolisian melakukan upaya dengan mengaktifkan koordinasi antar perangkat nagari/desa, tokoh masyarakat, melalui Polisi Bintara pembinaan dan keamanan ketertiban masyarakat (Babinkamtibmas).

Ia berharap, masyarakat dapat sama-sama menciptakan keamanan dan ketertiban untuk kepentingan bersama dalam momen lebaran.

Sedangkan Kepala Biro Operasi Polda Sumbar Kombes Pol Rakhman, menjelaskan dalam kegiatan pengamanan tersebut ada dua strategi yang digunakan. Pertama untuk pencegahan, dan kedua adalah Penegakan Hukum (Gakkum).

"Untuk pencegahan upaya yang dilakukan pihaknya adalah mengingkatkan fungsi intelijen menyerap informasi, kemudian Pembinaan Masyarakat (Binmas), serta penyuluhan dan penerangan langsung," katanya dalam Rapat Koordinasi pengamanan mudik Idul Fitri 1436 Hijriah atau Operasi Ketupat 2015, di Gedung Pertemuan Rangkayo Basa Kota Padang, Jumat (4/7).

Sedangkan untuk penegakkan hukum, lanjutnya, adalah menindak tegas orang-orang yang memiliki etikad tidak baik untuk mengambil keuntungan bagi pribadi saat mudik dan Lebaran, kemudian mempidanakan sesuai dengan perbuatan yang dilakukan.

Rakhman memaparkan, beberapa lokasi rawan macet Sumbar adalah Padang-Bukittinggi, Bukittinggi-Payakumbuh, Malibo Anai, Sitinjau Lauik, jalur masuk jam Gadang, Pasar Padang Luar Km 86, untuk keseluruhan dipetakan sebanyak 24 lokasi.

Sedangkan untuk rawan kecelakaan dipetakan 50 lokasi, beberapa di antaranya adalah Silaing, dan Kelok 44 pada titik kelok 22, dan 30.

Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat Amran, mengklaim pihaknya telah mulai melakukan pembenahan dan perbaikan sarana jalan hingga saat ini. Seperti marka, rambu, dan penerangan jalan. (*)