Polres Agam Larang Truk Melewati Kelok-44

id Polres Agam

Polres Agam Larang Truk Melewati Kelok-44

Jalan kelok 44 (Antara)

Lubuk Basung, (Antara) - Kepolisian Resor Agam, Sumatera Barat (Sumbar), melarang mobil truk melewati jalan Kelok 44 pada siang hari, karena lalu lintas yang mulai padat menjelang lebaran Idul Fitri 2436 Hijriyah.

"Mobil truk hanya boleh melewati Kelok 44 pada malam hari, agar tidak terjadi kemacetan di kawasan itu," kata Kapolres Agam AKBP Eko Budhi Purwono di Lubuk Basung, Sabtu.

Aturan ini dibuat karena jalan Kelok 44 memiliki belokan yang banyak dan badan jalan sangat kecil. Sedangkan jumlah kendaraan yang lewat terus meningkat dari biasanya.

Dengan kondisi ini, apabila mobil truk berselisih dengan minibus di belokan tersebut akan terjadi kemacetan.

Selain mobil truk, mobil dengan usia yang sangat tua juga dilarang untuk melewati jalan Kelok 44, karena mobil tersebut bisa mogok.

Untuk mengatasi ini, Polres dan Pemkab Agam akan membangun posko pengamanan di Kelok 29-30 dan posko pantau di Polsek Tanjung Raya.

"Kita juga melibatkan Polsek Matur untuk melakukan pengamanan lalu lintas saat terjadi kemacetan," katanya.

Pada posko pengamanan di Kelok 29-30 ini, juga disiapkan alat berat dan mobil derek untuk membawa kendaraan yang mogok.

Polres Agam mengerahkan sebanyak 245 personel dari anggota Sat Lantas, Sat Intelkan, Sat Reskrim, Sat Resnarkoba, Sat Sabara, Polsek dan lainnya untuk pengamanan arus mudik dan balik lebaran.

Ia menambahkan, ke 245 personel ini akan berada di delapan posko yang berada di Tiku dan Ulu Banda di Kecamatan Tanjung Mutiara, Simpang Manggopoh di Kecamatan Lubuk Basung.

Lalu, Muko-muko, Gasan dan Simpang Polsek Tanjung Raya di Kecamatan Tanjung Raya, Kelok 29-30 dan Simpang Matur di Kecamatan Matur.

Dari delapan posko, tiga di antaranya posko pengaman yakni Manggopoh, Muko-muko dan Kelok 29-30. Sementara lima posko lainnya hanya bersifat pantau.

"Di posko pengamanan ini anggota stand by selama 24 jam dan posko pantau hanya sampai kepadatan arus lalu lintas atau kunjungan wisata," katanya. (*)