KKP Undang Investor Inggris Bangun Sektor Perikanan

id Investor Inggris

Jakarta, (Antara) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengundang investor dari Inggris Raya untuk dapat berpartisipasi dalam membangun sekaligus memajukan sektor kelautan dan perikanan yang ada di Republik Indonesia.

"Kami mengundang Inggris kerjasama bilateral utamanya untuk bekerja sama," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam rilis KKP yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut Susi Pudjiastuti, kerja sama yang ditawarkan pihak KKP antara lain dalam bentuk pebangunan fasilitas pendingin guna menyimpan ikan serta penerapan teknologi lainnya.

Dengan demikian, Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengharapkan bakal lebih banyak investasi di Indonesia.

Ia juga mengungkapkan, Inggris telah menawarkan teknologi satelit untuk memberantas pencurian ikan ilegal yang dinyatakan sebagai kejahatan tingkat dunia.

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Raya David Cameron mengatakan, Kerajaan Inggris ingin berbagi kisah sukses dengan berkontribusi dalam membangun Indonesia yang diramalkan masuk ke dalam 10 negara perekonomian terbesar pada 2030.

"Potensi di Indonesia besar. Bila saat ini Indonesia adalah negara perekonomian terbesar nomor ke-16, maka pada 2030 diprediksi menjadi perekonomian terbesar ke-10," kata David Cameron pada penutupan UK-Indonesia Business Forum di Jakarta, Selasa (28/7).

Indonesia sendiri merupakan negara pertama di luar Eropa yang dikunjungi Perdana Menteri Cameron sejak dia terpilih kembali sebagai Perdana Menteri Inggris Raya.

Cameron menyatakan, Indonesia memiliki banyak kesempatan yang baik dalam mengembangkan perdagangan dan investasi antara lain karena Indonesia memiliki 250 juta penduduk, dan banyak penduduk muda yang telah akrab dengan gawai teknologi.

PM Inggris mengakui bahwa telah banyak perusahaan dari negerinya yang telah mengembangkan bisnis dengan memadai di Indonesia seperti Marks n Spencer serta perusahaan manufaktur pesawat Airbus, dan perusahaan asuransi Prudential yang telah memiliki lebih dari dua juta pelanggan. "Kami ingin lebih banyak lagi perusahaan mengikuti kesuksesan mereka," katanya.

PM Inggris juga menyatakan bahwa negaranya juga dikenal sebagai ibukota dari pengembangan sektor keuangan syariah Islam di negara-negara Barat.

Selain itu, ujar dia, di Inggris juga terdapat beragam universitas terbaik di dunia yang akan senang menerima mahasiswa dari Indonesia sekaligus membangun hubungan interpersonal antara kedua negara.

"Bekerja samalah dengan kami karena kami bertekad untuk menolong. Inggris terbuka untuk bisnis dan pintu itu terbuka lebar bagi Indonesia," katanya saat menutup acara tersebut. (*)