Padang Panjang, (AntaraSumbar) - Pengasah batu akik yang menjamur di Kota Padang Panjang, mulai berangsur berkurang, seiring berkurangnya omzet beberapa minggu terakhir.
"Pengasah batu akik sudah berkurang di Padang Panjang ini," kata salah seorang peminat batu akik, Maison di Padang Panjang, Senin.
Dia mengatakan, berkurangnya pengasah batu akik satu persatu di Padang Panjang karena peminatnya juga mulai menurun beberapa waktu belakangan.
"Rata-rata masyarakat sudah memiliki batu akik, sehingga berdampak kepada omzet pengasah yang sudah mulai berkurang melayani konsumen yang membutuhkan jasa asah batu akik," ujarnya.
Pengasah batu akik yang bertahan sampai saat ini di Padang Panjang menurut dia, yang memang memiliki kemampuan atau keterampilan asah batu akik dengan hasil yang memuaskan konsumen.
"Saat ini pengasah batu akik yang bertahan memiliki keterampailan bagus dan memang menekuni profesi itu sejak sebelum bumingnya batu akik di Indonesia," katanya.
Pengasah batu akik di Padang Panjang, Mardalis menyebutkan, masyarakat yang memanfaatkan jasa asah batu akinya sudah mulai menurun sejak beberapa minggu terakhir.
Akibat dari menurunnya konsumen asah batu akik itu membuat para pengasah yang tadinya bersifat dadakan sudah mulai tutup menerima konsumen satu persatu.
"Biasanya pengasah batu akik ada puluhan di Padang Panjang ini, namun saat ini tinggal beberapa saja. Entah kemana perginya saya juga tidak tahu," kata dia.
Meskipun masyarakat yang memilih sebagai profesi sebagai penerima jasa asah batu akik di Padang Panjang sudah mulai berkurang, namun tidak bagi peminat batu akik itu sendiri.
Masyarakat Padang Panjang masih membicarakan jenis dan dari mana batu akik itu berasal. "Masyarakat masih berbicara soal batu akik," ujarnya.
Pemerhati batu akik di Padang Panjang, Ridwan menyebutkan, batu akik yang dijadikan hiasan baik itu cincin, gelang dan kalung oleh masyarakat memiliki masa kejayaan dari masa kemasa.
"Batu akik memiliki masa buming, namun tidak hilang ditelan waktu. Sewaktu-waktu juga akan kembali kejayaannya di tengah-tengah masyarakat," katanya. (*)
Berita Terkait
Gubernur: Pupuk berbasis batu bara bisa jadi alternatif bagi petani
Kamis, 25 April 2024 5:34 Wib
Efisien dan ramah lingkungan, PT Sadewa-PLN teken MoMsiap gunakan listrik PLN 950 KVA
Selasa, 23 April 2024 9:23 Wib
Trauma pasca banjir bandang, warga minta batang air di Sawah Liek di keruk dan dipasang batu bronjong
Sabtu, 23 Maret 2024 13:48 Wib
Menikmati kopi peninggalan Belanda di Batu Patah Payo
Kamis, 7 Maret 2024 5:07 Wib
Menikmati "kopi peninggalan Belanda" di indahnya Agro Wisata Batu Patah Payo
Rabu, 6 Maret 2024 8:07 Wib
Produksi kerajinan batu bara Sawahlunto
Senin, 4 Maret 2024 15:34 Wib
Nilai ekspor batu bara mengalami penurunan
Selasa, 20 Februari 2024 13:28 Wib
Ekos Albar Hadiri Peletakan Batu Pertama Lapangan Mini Soccer KSMR
Kamis, 8 Februari 2024 11:53 Wib