Jakarta, (AntaraSumbar) - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan 10.000 hektare lahan baru pertanian dalam rangka mengoptimalkan irigasi di Kabupaten Aceh Barat.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan kunjungannya ke Bendungan Lhok Guci, Kabupaten Aceh Barat, Selasa, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
"Sesuai arahan bapak presiden untuk melihat langsung kondisi lapangan. Ternyata ini (Bendungan Lhok Guci) betul-betul potensi yang luar biasa, tidak termanfaatkan selama 13 tahun," katanya di sela-sela kunjungan kerja ke Bendungan Lhok Guci Kabupaten Aceh Barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Ia mengatakan saat ini Bendungan Lhok Guci belum dimanfaatkan secara optimal untuk mengairi areal pertanian seperti persawahan padahal memiliki potensi yang besar.
"Ini bisa mengairi 20.000 hektare sawah, tapi belum dimanfaatkan karena irigasi primer, sekunder dan sekunder belum selesai," tuturnya.
Dengan pengoptimalan irigasi dan lahan pertanian, lanjutnya, maka akan mendorong perekonomian daerah setempat sekaligus upaya swasembada pangan.
"Ini luar biasa, ini irigasi teknis, bisa tiga kali panen setahun. Bisa dibayangkan bagaimana peningkatan pendapatan petani, peningkatan ekonomi kabupaten Aceh Barat kalau ini rampung," katanya.
Ia mengatakan anggaran telah disiapkan untuk menyiapkan lahan pertanian dalam rangka mengoptimalkan irigasi tersebut.
Menteri menambahkan pemerintah pusat akan menyiapkan seluruh anggaran yang dibutuhkan.
"Anggarannya tadi Pak Bupati menyampaikan kurang lebih Rp600 miliar. Jadi ini mungkin dua tahunan paling cepat, tiga tahun paling lambat," tuturnya.
Ia mengatakan pihaknya berencana untuk memulai program membangun sawah 10.000 hektare tersebut pada 2016.
"Kami mulai bekerja awal tahun dan kami anggarkan 10.000 hektare tergantung nanti para petani dan masyarakat setempat supaya ikut membantu, mempermudah lokasi operasional lapangan," ujarnya.
Ia mengatakan 10.000 hektare tersebut merupakan target minimal areal baru dari target 20.000 hektare. Saat ini, sekitar 7.000 hektare areal persawahan di sekitar bendungan tersebut.
"Ini areal baru. Areal barunya kurang lebih, tadi kan totalnya 20.000 hektare, mungkin lebih 10.000 hektare. Tapi minimal 10.000 hektare kita selesaikan. Jadi, sekarang sudah ada tadi 7.000-an hektare berarti masih kurang 13.000 hektare untuk mencapai 20.000 ribu hektare," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian langsung berkoordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat via telepon untuk menyampaikan rencana pengoptimalan irigasi dengan penambahan areal persawahan hingga 10.000 hektare.
"Baru saja kami telepon Menteri PU, beliau juga akan menyelesaikan irigasi primer dan sekunder," ujarnya.
Ia berharap areal pertanian untuk persawahan 10.000 hektare tersebut tidak dialihfungsikan masyarakat.
Areal pertanian tersebut merupakan areal yang dapat dijangkau irigasi.
"Semua daerah yang wilayah yang bisa dijangkau irigasi ini. Kalau di atas 10.000 hektare ya kita tambah," ujarnya. (*)
Berita Terkait
Padang targetkan PAD Rp706 miliar pada 2024
Kamis, 18 April 2024 20:24 Wib
Pemkab Tanah Datar targetkan 2500 hektare sawah tercover asuransi
Rabu, 27 Maret 2024 14:38 Wib
Allianz targetkan pertumbuhan premi dua digit
Jumat, 15 Maret 2024 12:15 Wib
Pemkot Padang targetkan 12 ribu UMKM pasarkan produk secara digital
Rabu, 13 Maret 2024 15:20 Wib
KPU targetkan rekapitulasi nasional rampung sebelum 20 Maret 2024
Rabu, 13 Maret 2024 12:47 Wib
Targetkan predikat memuaskan untuk SAKIP Kemenkumham, Kanwil Sumbar tandatangani komitmen peningkatan akuntabilitas kinerja
Sabtu, 9 Maret 2024 13:14 Wib
Unand targetkan jadi perguruan tinggi bertaraf internasional
Kamis, 7 Maret 2024 15:20 Wib
Serangan udara baru AS-Inggris targetkan Houthi di Yaman
Selasa, 5 Maret 2024 9:02 Wib