Menlu Angkat Isu Perlindungan HAM Dalam Asean

id Isu Perlindungan HAM

Jakarta, (Antara) - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi pada acara Pertemuan tingkat Menteri ASEAN menegaskan bahwa Komunitas ASEAN harus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, salah satunya dengan memperkuat aspek perlindungan HAM.

Hal itu disampaikan dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Rabu.

Terkait hal itu, Menlu RI mendukung penguatan Komisi Antarpemerintah ASEAN untuk HAM(AICHR) guna memperkuat aspek perlindungan HAM di ASEAN. Selain itu, Menlu Retno juga mengusulkan

pendirian Divisi HAM (human rights division) dalam Sekretariat ASEAN.

"Promosi dan proteksi HAM merupakan salah satu isu utama yang harus diperjuangkan negara-negara ASEAN," kata Menlu Retno saat menghadiri "ASEAN Ministerial Meeting di Kuala Lumpur.

Masih dalam konteks perlindungan HAM, Menlu RI juga menegaskan bahwa perlindungan buruh migran merupakan isu penting dalam upaya mengedepankan perlindungan HAM dan berdampak langsung kepada sebagian besar masyarakat

ASEAN.

Untuk itu, kata dia, Pemerintah Indonesia terus mendorong negara-negara ASEAN dapat segera menyelesaikan instrumen hukum untuk memperkuat perlindungan hak-hak buruh migran.

Selanjutnya, Pemerintah Indonesia mengusulkan agar Pertemuan tingkat Menteri ASEAN dapat mengeluarkan "Pernyataan Bersama Menlu ASEAN tentang Promosi dan Perlindungan Hak Buruh Migran" untuk memberikan dorongan politis kepada penyelesaian instrumen hukum bagi perlindungan buruh migran di ASEAN.

Pada kesempatan itu, Menlu RI mengangkat beberapa isu penting lainnya, seperti instrumen hukum untuk kasus penangkapan hasil laut secara ilegal dan keanggotaan Timor Leste dalam ASEAN.

Retno juga menyampaikan laporan mengenai telah disetujuinya perluasan kantor Sekretariat ASEAN

di Jakarta.

Pemerintah Indonesia juga meminta dukungan negara-negara ASEAN terhadap pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap dalam Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.

Menlu Retno LP Marsudi menghadiri rangkaian Pertemuan "ASEAN Ministerial Meeting" (AMM) ke-48 yang secara resmi dibuka oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Dalam pidato pembukaannya, PM Najib Razak menegaskan bahwa ASEAN merupakan organisasi regional yang paling penting di kawasan Asia-Pasifik. (*)