Menlu Koenders: Indonesia dan Belanda Berbagi Sejarah

id Menlu

London, (Antara) - Menteri Luar Negeri Koenders menyampaikan bahwa Belanda dan Indonesia telah berbagi sejarah yang panjang, dan saat ini hubungan kedua negara berjalan dengan baik.

Hal itu disampaikan Menlu Koenders pada resepsi diplomatik dalam rangka peringatan 70 tahun HUT RI yang diselenggarakan KBRI Den Haag pada Rabu (26/8), demikian Minister Counsellor KBRI Den Haag, Belanda, Azis Nurwahyudi kepada Antara London, Kamis (27/8).

Menurut Koenders, banyak kesempatan untuk mempererat persahabatan dan kerja sama antara lain di bidang investasi, perdagangan, tata kelola air, pertahanan, counter-terorisme dan pendidikan. Kedua negara juga mempunyai perhatian yang sama terhadap masalah radikalisme, ekstremisme dan terorisme.

Selain itu hubungan bilateral yang erat menurut Koenders juga ditandai dengan besarnya perhatian generasi muda kedua negara untuk saling tahu dan memahami seperti pada diskusi bersama dengan tajuk Indonesia Now yang digelar kerja sama KBRI Den Haag, Kemlu Belanda dan Pusat Kebudayaan Belanda.

Koenders juga menegaskan keinginannya untuk mempererat hubungan dan mengimbau agar semua berperan dalam proses tersebut baik dari sisi pemerintah, pengusaha, akademisi, wisatawan, atau melalui hubungan keluarga yang masih terjalin.

Pada awal pidatonya, Koenders memuji tarian Gandrung Kreasi yang dibawakan Anouk Wilke penerima Beasiswa Darmasiswa, serta penampilan Satriya Krisna, mahasiswa Konservatorium Musik Amsterdam, dan Riana Westra, penerima Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) menyanyikan lagu kebangsaan kedua negara.

Sebelumnya Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, mengajak Pemerintah Belanda untuk terus menjadikan hubungan bilateral kedua negara spesial, dengan membangun kerja sama yang sederajat dan saling menguntungkan.

Di depan ratusan hadirin yang terdiri dari kalangan korps diplomatik, pejabat, pengusaha, akademisi, dan sahabat Indonesia dari Belanda, ia juga menyampaikan bahwa hubungan kedua negara ini terasa dekat, dinamis dan unik. Dari hubungan yang unik itu, pelajaran yang ditarik adalah pentingnya hubungan pribadi.

Menurut Ibnu, hubungan bilateral kedua negara terus berkembang tidak hanya di bidang politik dan ekonomi, tetapi juga di bidang sosial budaya, pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Dikatakannya Belanda merupakam salah satu investor terbesar di Indonesia, perdagangan kedua negara pada tahun 2014 naik mencapai nilai 5 miliar dolar AS. Kerja sama di bidang pertahanan keamanan juga terus berkembang dengan diselenggarakannya dialog srategis pada tingkat Menteri. Selain itu juga makin bertambahnya kerja sama pendidikan dan antar-universitas.

Selama resepsi disajikan berbagai makanan khas Indonesia seperti nasi tumpeng, nasi goreng, bihun goreng, rendang, sate, gado-gado, dan aneka jajan pasar oleh tim Indonesia Satu, kumpulan para chef Indonesia di Belanda.

Selain itu juga dipertunjukan musik Rindik dari Bali serta Pameran Foto bertajuk "ndonesia di Mata Anak Muda Belanda" yang menampilkan hasil bidikan Rennie Roos (BSBI 2012) dan Dewi Vanselaar (BSBI 2013) ketika mereka belajar di Indonesia. Pada akhir acara seluruh hadirin mendapatkan kenang-kenangan berupa informasi tentang Indonesia, makanan dan kopi serta pembatas buku dari kulit.

Masih dalam rangkaian HUT ke-70 RI tahun ini, KBRI Den Haag didukung Rumah Budaya Indonesia akan menyelenggarakan acara Pesta Rakyat pada Sabtu 5 September di Sekolah Indonesia Den Haag dengan menampilkan penyanyi dangdut Elvi Zubaidah, Leo Mokodompit, tim tari Warna Indonesia pimpinan Ai Syarif dan bazaar aneka makanan nusantara. (*)