DPD Kunjungi Peternak Indonesia di Selandia Baru

id DPD

Jakarta, (Antara) - Delegasi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mengunjungi peternak sapi perah asal Indonesia, penerima beasiswa Fonterra, di Selandia Baru.

Kedutaan Besar RI di Wellington, Selandia Baru, dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Jumat menyebutkan kunjungan kerja ke Negeri Kiwi itu dilaksanakan pada 24-29 Agustus 2015.

Delegasi anggota DPD RI berkesempatan melihat kegiatan pelatihan peternak sapi perah Indonesia yang memperoleh beasiswa pelatihan di Taratahi Agricultural Training Centre (TATC), Masterton, Selandia Baru.

Anggota DPD RI yang berkunjung ke Selandia Baru itu adalah Fabian R Sarundajang (anggota DPD RI dari Sulut ketua delegasi), AM Fatwa (Jakarta), Jhon Pieris (Maluku), Hardi Slamet Hood (Kepri), Rijal Sirait (Sumut), Hafid Asrom Riri Damayanti (Bengkulu), Rosti Uli Purba (Riau), Robiatul Adawiyah (NTB), dan I Kadek Arimbawa (Bali).

Sebanyak sembilan orang peternak dan tenaga penyuluh/dokter hewan Indonesia memperoleh kesempatan menerima pelatihan ternak sapi perah dari Fonterra Dairy Scholarship Program.

Pada kesempatan itu Duta Besar RI Jose Tavares beserta Direktur Eksekutif TATC Linda Sissons dan Direktur Dairy Development Fonterra Philip Turner membuka secara resmi pelatihan Fonterra Dairy Scholarship Program tahap kedua.

Sebelum tiba di Selandia Baru peserta telah mengikuti pelatihan di Indonesia selama enam minggu yang dikelola oleh Fonterra.

"Beasiswa pelatihan peternak sapi perah ini merupakan salah satu bentuk kongkret hubungan RI-Selandia Baru dimana Indonesia dapat memanfaatkan keahlian Selandia Baru dalam sistem peternakannya," kata Duta Besar Jose.

Peternak Indonesia berkesempatan untuk memperoleh "best practices" dari sistem peternakan Selandia Baru yang dapat diterapkan di peternakan masing-masing di Indonesia dalam rangka meningkatkan produksi susu.

Philip Turner menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara penting bagi Fonterra sebagai salah satu pasar strategis.

Fonterra telah melakukan investasi pembangunan pabrik pengolahan dan pengepakan susu di Cikarang.

Investasi ini merupakan tindak lanjut dari operasi Fonterra di Indonesia selama 35 tahun dan memperkerjakan 300 karyawan Indonesia.

"Bagi Fonterra, peran peternak merupakan hal yang penting dalam upaya pengembangan industri peternakan terutama ternak susu," ujar Philip.

Oleh karena itu Fonterra memberikan perhatian pada pengembangan kapasitas peternak di Indonesia.

Dalam program itu Fonterra tidak hanya memberikan kesempatan pelatihan namun juga melakukan monitoring hasil pelatihan terhadap semua peternak.

Sejak dimulai pada tahun 2012, program beasiswa pelatihan ini telah diikuti oleh 37 peternak sapi perah dan penyuluh peternakan Indonesia. Sebagian besar peserta pelatihan saat ini telah memperoleh hasil produksi susu yang meningkat serta menerapkan sistem peternakan yang lebih efisien.

Delegasi anggota Panitia Urusan Rumah Tangga DPD RI memanfaatkan kunjungan kerjanya di Selandia Baru untuk melihat salah satu bentuk kerja sama RI-Selandia Baru.

Anggota DPD RI mendapatkan penjelasan langsung dari peternak Indonesia mengenai pelatihan yang diterima yang berupa praktik langsung di peternakan sapi perah di TATC.

Selain praktik, peserta pelatihan juga menerima teori ternak sapi perah di Universitas Massey. (*)