Direktorat Sejarah Pameran di Solok Selatan

id Pameran, sejarah

Direktorat Sejarah Pameran di Solok Selatan

Seorang siswa memperhatikan Arca Ganesha yang ditemukan di Dharmasraya oleh Balai Pelestarian Benda Cagar Budaya (BPCB) Batusangkar yang dipamerkan dalam Pameran Sejarah dan Nilai Budaya oleh Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Solok Selatan, 27--30 Agustus 2015. (ANTARA SUMBAR/Joko Nugroho)

Padang Aro, (AntaraSumbar) - Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar pameran sejarah dan nilai budaya di Kabupaten Solok Selatan, 27--30 Agustus.

Koordinator pameran Lindia Chaerosti di Padang Aro, Jumat, menyebutkan pameran yang digelar bersamaan dengan Festival Sarantau Sasurambi ini memamerkan peninggalan-peninggalan sejarah dan nilai budaya Minangkabau.

"Pameran ini kami lakukan setiap tahun di berbagai daerah di Indonesia. Untuk tahun ini di Solok Selatan yang disandingkan dengan Festival Sarantau Sasurambi," katanya.

Selain pameran yang digelar di aula Kantor Bupati Solok Selatan, juga dilakukan pemutaran film sejarah budaya di tiga lokasi, yakni Ruang Terbuka Hijau Muaralabuh Kecamatan Sungai Pagu pada Kamis (27/8) malam, Abai di Kecamatan Sangir Batanghari Jumat, serta di halaman Kantor Bupati Solok Selatan, Kecamatan Sangir, pada Sabtu (29/8).

"Juga akan dilaksanakan napak tilas perjalanan Penghulu Pucuk Adat Alam Surambi Sungai Pagu di Masjid Kurang Aso 60," katanya.

Ia menyebutkan, dengan pameran yang digelar tersebut diharapkan masyarakat mampu melestarikan nilai-nilai budaya lokal, dalam hal ini penguatan apresiasi dan pemahaman terhadap nilai-nilai budaya Minangkabau, khususnya Solok Selatan.

"Pameran ini juga diharapkan mampu menguatkan pemahaman kesejarahan," katanya.

Ia menyebutkan, Solok Selatan juga memiliki sejarah dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Daerah pemekaran Kabupaten Solok itu pernah menjadi basis perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Solok Selatan juga memiliki beragam peninggalan sejarah dan budaya sehingga bisa diangkat dan diperkenalkan kembali melalui pameran ini.

Dalam kegiatan ini, Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya menggandeng Museum Adityawarman, Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang, serta Balai Pelestarian Benda Cagar Budaya Batusangkar untuk memamerkan koleksi-koleksinya, seperti baju adat Minangkabau, peninggalan sejarah yang ditemukan di Sumatera Barat, permainan anak-anak.

Selain masyarakat umum, pelajar juga banyak mengunjungi pameran tersebut didampingi oleh guru mereka.

Seorang pelajar, Fadilah, mengatakan pameran itu membuatnya lebih mengenal peninggalan-peninggalan sejarah di Sumbar.

"Seperti contoh Arca Ganesha atau Arca Wisnu yang katanya ditemukan di Dharmasraya. Selama ini saya tidak tahu ternyata di Dharmasraya ada peninggalan-peninggalan sejarah itu," katanya. (*)