Painan, (AntaraSumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan terus melakukan pengawasan laut di kabupaten itu.
Ini dilakukan untuk menghindari berbagai tindakan yang dapat merusak perairan laut di kabupaten ini. Sebab perairan laut kabupaten ini sangat rawan terhadap pencurian ikan dan tindakan lainnya yang dapat merusak laut beserta ekosistim yang ada didalamnya, kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pesisir Selatan Yozky Wandri di Painan, Senin.
Dalam melakukan pengawasan, pemkab tetap berkoordinasi dan bekerjasama dengan pihak terkait seperti kepolisian dan TNI AL yang bertugas di daerah itu sehingga jika ditemukan tindakan yang dapat merusak perairan laut dapat langsung ditindak sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku.
Ia mengatakan, perairan laut kabupaten itu sangat rawan terhadap berbagai tindakan kejahatan mulai pencurian ikan, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak dan sebagainya.
Dalam melakukan aksinya, para nelayan asing tersebut menggunakan alat tangkap yang bisa merusak ekosistem laut sehingga selain membuat ikan punah, juga merusak terumbu karang.
"Pelaku kejahatan ini diduga menggunakan peralatan terlarang serta bom ikan dan penggunaan potasium. Akibat perlakuan itu tidak saja ikan besar yang tertangkap, namun ikan kecil lainnya juga ikut mati," katanya.
Dalam melakukan pengawasan dan menindaklanjuti proses hukum jika terjadi dugaan kejahatan di laut, selama ini pemkab masih mengalami berbagai kendala seperti minimnya Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan sarana prasarana penunjang untuk melakukan operasi di wilayah laut.
"Jumlah PPNS dan kapal patroli kita saat ini masih sangat terbatas dan belum seimbang dengan luasnya perairan laut yang memiliki panjang garis pantai mencapai 242 kilometer," katanya.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pesisir Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Deni Yuhasdi mengatakan, kejahatan laut sungguh sangat merugikan bagi daerah dan nelayan setempat karena dapat merusak ekositem laut dan mengganggu perekonomian masyarakat khususnya nelayan tradisional.
Untuk menjaga kelestarian dan keamananan laut di wilayah kabupaten itu polres setempat juga turut mengerahkan personilnya ke perairan laut wilayah hukum daerah itu dengan melakukan patroli.
"Kita tidak akan membiarkan laut di wilayah ini dijarah oleh nelayan asing. Bagi yang terbukti melakukan tindakan kejahatan akan kita tindak tegas dan diproses secara hukum," katanya. (*)
Berita Terkait
BMKG dorong pakar kebumian kaji potensi gempa bumi di Laut Jawa
Minggu, 24 Maret 2024 9:11 Wib
Imigran etnis Rohingya terdampar di tengah laut
Kamis, 21 Maret 2024 13:46 Wib
Serangan udara baru AS-Inggris targetkan Houthi di Yaman
Selasa, 5 Maret 2024 9:02 Wib
Jasa penjualan air laut
Rabu, 31 Januari 2024 14:59 Wib
Penenggelaman kapal Angkatan Laut untuk mendukung konservasi
Jumat, 26 Januari 2024 11:52 Wib
Gubernur minta Sumbar majukan budi daya lobster laut
Kamis, 25 Januari 2024 15:34 Wib
BMKG: Gempa M5,9 guncang wilayah Laut Banda, tidak berpotensi tsunami
Rabu, 24 Januari 2024 9:14 Wib
Pengetatan penjagaan di Pelabuhan Laut usai 53 napi kabur
Selasa, 9 Januari 2024 20:58 Wib