Dinkes Pasaman Antisipasi Peningkatan Kasus DBD

id DBD, pasaman

Lubuk Sikaping, (AntaraSumbar) - Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman melakukan antisipasi merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah itu, dengan melakukan pengasapan atau fogging di beberapa kawasan padat penduduk.

Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Desrizal di Lubuk Sikaping, Selasa mengatakan, fogging dilakukan setelah petugas melakukan penyelidikan epidemologi di sekitar rumah warga yang menemukan indikasi serangan nyamuk.

"Fogging dilakukan di daerah yang disinyalir tingginya serangan nyamuk malaria, seperti di Jorong, Kapalo Koto, Kecamatan Lubuk Sikaping, dan sekitarnya," katanya.

Ia menambahkan, di Kapalo Koto sudah ada jatuh korban sekitar dua orang, sehingga pihaknya langsung mengambil tindakan. Selain di sekitar perumahan warga, petugas juga melakukan pengasapan pada saluran air, kandang ayam, mushola, hingga menyisir ke semua lokasi yang terindikasi tempat nyamuk bersarang.

"Ini kegiatan positif, memang warga sudah lama mengharapkan fogging ini dilakukan sejak peralihan musim kemarin, namun baru bisa terlaksana sekarang," jelasnya.

Menurutnya, sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 281 Tahun 2009, fogging dilakukan pada radius 200 meter dari lokasi penderita, disisi lain, dinas juga menganjurkan masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Seperti di penampungan air yang tidak langsung berhubungan dengan tanah seperti saluran air yang diplester menggunakan semen hingga menimbulkan genangan air. Karena itu, untuk mencegah penyebaran nyamuk aedes aygepty, pihaknya mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan di sekitar rumah warga, dengan menggalakkan 3M plus.

"Memang fogging itu hanya mematikan nyamuk dewasnya, kalau jentiknya nggak mati, tapi setidaknya kan nyamuk dewasa tidak menetas lagi. Kami harapkan masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan," katanya.

Sehubungan dengan itu, sedikitnya 18 kasus penyakit DBD ditangani di RSUD Lubuk Sikaping sejak Juni 2015.

Tidak itu saja, penyakit diare pun menyergap warga Pasaman. Dari hitungan waktu yang sama, sedikitnya 20 kasus diare tengah ditangani pihak RSUD.

Dirut RSUD Lubuk Sikaping, Hidayah, meningkatnya jumlah serangan kedua penyakit tersebut dikarenakan perubahan cuaca yang menjadi salah satu penyebabnya, karena dari itulah, pihak rumah sakit sendiri menghimbau masyarakat agar selalu waspada dan menjaga kesehatan.

"Pada saat musim penghujan sekarang ini penyakit DBD dan diare sangat mudah menyerang, karena itu masyarakat diharapkan selalu menjaga kesehatan," katanya.

Ia menambahkan, di daerah-daerah banjir atau rawan banjir, jumlah pasien penyakit diare pasti meningkat. Untuk itu perlu perhatian serius dari instansi terkait seperti Dinas Kesehatan untuk menangani hal ini secepatnya, agar penyakit yang bisa dan mampu merenggut nyawa ini dapat ditekan dan dihindari sehingga masyarakat lebih bebas untuk beraktifitas. (*)