Pekanbaru, (AntaraSumbar) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan polusi asap kebakaran lahan dan hutan mencapai status bahaya pada Selasa, sehingga dinilai sangat membahayakan bagi manusia.
"Status kondisi udara pada pagi sudah menunjukkan tahap berbahaya dengan tanda warna hitam," kata Kepala Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Krisis Kesehatan pada Dinas Kesehatan Provinsi Riau Jon Kenedi kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa.
Ia menjelaskan, dinas kesehatan selalu berkoordinasi dengan PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) yang memiliki alat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang datanya terus diperbarui tiap jam. Hasil pantauan alat ISPU menunjukkan polusi udara di sekitar daerah Rumbai, Kota Pekanbaru, dalam level berbahaya dari pagi hingga pukul 11.00 WIB dengan kadar 477 Psi (Pollutant Standart Index).
Kondisi polusi asap berbahaya juga terjadi di Kabupaten Siak, yakni di Minas mencapai 392 Psi, Kabupaten Bengkalis di daerah Libo mencapai 304 Psi, dan Kabupaten Rokan Hilir di daerah Bangko mencapai 350 Psi.
Kemudian Kabupaten Kampar di daerah Petapahan menunjukkan polusi udara mencapai 270 Psi atau kondisi sangat tidak sehat. Kemudian polusi dalam level tidak sehat berada di area Duri Field dan Duri Camp Kabupaten Bengkalis yang masing mencapai 163 dan 148 Psi, dan Kota Dumai polusi mencapai 157 Psi yang artinya juga tidak sehat.
"Warga diminta untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan agar terhindar dari penyakit berbahaya akibat asap," katanya.
Ia menambahkan, berdasarkan laporan yang masuk ke Dinas Kesehatan Provinsi Riau menunjukkan sudah ribuan warga yang sakit akibat polusi asap. Jumlah paling banyak tercatat pada bulan Juli lalu karena terdapat 5.737 kasus penyakit akibat asap dari berbagai daerah di Riau.
"Rinciannya, sebanyak 4.885 orang terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA, Pneumonia 146 orang, asma 141 orang, iritasi mata 274 orang, dan iritasi kulit 591 orang," katanya.
Menurut dia, jumlah warga yang sakit kemudian menurun pada Agustus menjadi 2.478 kasus dengan rincian ISPA1.837 orang, Pneumonia 136 orang, asma 119 orang, iritasi mata 142 orang serta iritasi kulit 244 orang. Namun, data tersebut belum sepenuhnya lengkap karena masih ada beberapa daerah yang dilanda kebakaran belum memberikan laporannya ke Dinkes Riau.
"Selama dua bulan terakhir sekitar 150 ribu masker sudah kami bagikan ke sejumlah kabupaten kota. Saat ini kami masih punya persediaan 35 ribu masker untuk masyarakat," ujarnya. (*)
Berita Terkait
Ahli tegaskan vape miliki kandungan yang sama berbahaya dengan rokok
Kamis, 7 Maret 2024 9:16 Wib
Dokter: Perokok punya risiko tinggi terkena TBC
Jumat, 1 Maret 2024 13:50 Wib
Ombudsman Sumbar minta pemda proaktif antisipasi dampak kabut asap
Rabu, 1 November 2023 16:33 Wib
Keseruan HLN-78, PLN Payakumbuh Masak Bareng Tanpa Asap
Selasa, 31 Oktober 2023 17:31 Wib
DLH Sumbar: Kabut asap di Padang kiriman dari empat provinsi tetangga
Minggu, 22 Oktober 2023 16:01 Wib
Padang buka opsi pembelajaran daring imbas kabut asap
Jumat, 20 Oktober 2023 15:04 Wib
Gubernur Sumbar lapor ke Mendagri terkait kabut asap
Kamis, 19 Oktober 2023 17:06 Wib
Jumat, BMKG prediksi kabut asap masih selimuti empat wilayah
Jumat, 13 Oktober 2023 5:03 Wib