Kunjungan Wisatawan ke Sumbar Turun 4,32 Persen

id kunjungan, wisatawan, menurun

Padang, (AntaraSumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat kunjungan wisatawan asing ke daerah itu pada Juli 2015 turun 4,32 persen menjadi 3.569 orang.

"Pada Juni 2015 kunjungan wisatawan dari luar negeri mencapai 3.730 orang, Juli turun menjadi 3.569 yang sebagian besar masih berasal dari Malaysia," kata Kepala BPS Sumbar Yomin Tofri di Padang, Selasa.

Ia menyebutkan wisatawan mancanegara yang paling banyak berkunjung ke Sumbar pada Juli berasal dari Malaysia sebanyak 2.203 orang, Australia 234 orang dan Belanda 82 orang.

Kemudian, Perancis 64 orang, Inggris 35 orang, Amerika Serikat 34 orang, Jerman 27 orang, Thailand 22 orang, Tiongkok 21 orang, Korea Selatan 11 orang serta negara lainnya 836 orang, kata Yomin.

Menurut dia, salah satu faktor penyebab kunjungan wisatawan masih didominasi dari Malaysia karena ada akses penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Bandara Internasional Minangkabau.

Sementara jumlah wisatawan mancanegara bulan Januari-Juli 2015 mengalami penurunan sebesar 19,00 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Wisatawan asing ini memberikan kontribusi sebesar 0,44 persen terhadap total wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 814.233 orang, ujarnya.

Ia berharap pemerintah daerah dapat lebih mengembangkan potensi wisata yang ada, dengan menata objek wisata mengingat peluang cukup besar bagi pengembangan ekonomi.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata (Asita ) Sumbar Ian Hanafiah mengatakan saat ini penerbangan langsung ke Padang dari luar negeri hanya ada dari Kuala Lumpur yang dikelola oleh maskapai Air Asia.

Ia menilai perlu ada tambahan maskapai agar tidak terjadi monopoli rute sehingga harga tiket menjadi bersaing dan lebih terjangkau yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah kunjungan.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sumbar, Amran, mengemukakan penerbangan langsung Padang-Singapura akan segera beroperasi September 2015 jika izin pengaktifan rute disetujui Kementerian Perhubungan.

"Rute penerbangan ini berpotensi untuk mendatangkan pemasukan bagi Sumbar melalui sektor pariwisata," katanya.

Ia mengatakan tahap awal penerbangan akan dilakukan maksimal tiga kali seminggu dengan waktu penerbangan yang lebih ramah terhadap wisatawan terutama dari Singapura. (*)