BMKG : Jarak Pandang di Padang 2.500 Meter

id BMKG

BMKG : Jarak Pandang di Padang 2.500 Meter

BMKG (Antara)

Padang, (Antara) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping di Padangpariaman, Sumatera Barat (Sumbar) melaporkan jarak pandang di Kota Padang pada Rabu pagi hanya sekitar 2.500 meter akibat kabut asap.

"Terbatasnya jarak pandang disebabkan kabut asap kiriman dari Jambi, Bengkulu dan Riau, hal ini diperparah oleh angin yang berembus dari tenggara sehingga kondisinya kabut kian tebal," kata Analisis Cuaca BMKG Ketaping Siska Anggraini saat dikonfirmasi di Padang, Rabu.

Menurut dia berdasarkan pantauan satelit Terra-Aqua sejak 31 Agustus terdeteksi 79 titik api di Sumatera yang tersebar di Jambi, Bengkulu dan Riau .

Ia mengatakan kabut asap tidak hanya menyelimuti kota Padang namun juga merata di hampir sebagian wilayah Sumbar.

"Kabut asap tersebut hanya akan berkurang jika hujan turun di sumber titik api, jika hujan turun di Sumbar hanya akan hilang sebentar kemudian kembali lagi," lanjut dia.

Ia menyampaikan dalam beberapa hari ke depan diperkirakan kabut asap akan semakin pekat karena saat ini kondisi cuaca di daerah sumber titik api sedang musim kemarau.

Terkait aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau saat ini masih aman karena jarak pandang minimal 1.000 meter, ujar dia.

Sementara Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) Koto Tabang, Bukittinggi melaporkan kualitas udara di Sumbar semakin buruk akibat kabut asap yang kian pekat menyelimuti daerah itu .

"Kualitas udara paling buruk terpantau di Kota Solok pada Selasa 1 SEPTEMBER pukul 17.00 WIB dengan indeks partikel dalam udara a(PM10) mencapai 320 ug/m3" kata staf stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) Koto Tabang, Bukittinggi Albert.

Menurutnya, jika dikonversi menjadi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), kualitas udara tersebut menurut dia masuk kategori tidak sehat

Kepala Bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Rumainur minta masyarakat waspada jika kepekatan kabut asap meningkat.

Salah seorang warga Padang Paul mengatakan kabut asap yang terjadi semakin pekat dibandingkan sebelumnya sehingga ia memilih memakai masker saat berkendara. (*)