Pekanbaru, (AntaraSumbar) - Maskapai Citilink terpaksa membatalkan satu penerbangan rute Pekanbaru-Yogyakarta akibat pekatnya asap kebakaran lahan dan hutan karena tidak bisa mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Rabu.
"Ini merupakan kondisi terburuk dalam penerbangan selama tahun 2015. Kita berharap, jangan sampai terulang seperti tahun 2014 lalu yang kondisinya cukup parah," kata Direct Sales Manager Citilink Pekanbaru, Ridwan kepada wartawan di Pekanbaru.
Ia menjelaskan penerbangan rute Pekanbaru-Yogyakarta seharusnya berangkat pada pukul 07.50 WIB. Namun, hingga Rabu siang pesawat Citilink dari Bandara Soekarno-Hatta, yang akan digunakan untuk mengangkut penumpang di Pekanbaru, tidak bisa mendarat karena jarak pandang dinilai membahayakan bagi penerbangan.
"Namun pesawat kita dari Jakarta belum bisa diberangkatkan hingga pukul 13.00 WIB. Akhirnya kita putuskan penerbangan ke Yogyakarta kita batalkan," katanya.
Ia mengatakan, pihak maskapai memberikan dua opsi bagi calon penumpang yang batal berangkat. Pertama, calon penumpang bisa tetap menggunakan pesawat Citilink pada penerbangan esok hari. Kedua, pihak maskapai juga akan melayani apabila calon penumpang meminta uang tiket dikembalikan.
"Kita serahkan ke penumpang," katanya
Berdasarkan informasi dari otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, ada sembilan penerbangan lainnya dari maskapai selain Citilink yang juga mengalami penundaan jadwal akibat pekatnya kabut asap. Airport Duty Manager SSK II Toni Hendrik mengatakan jarak pandang dinilai membahayakan karena sejak pagi hari hanya berkisar 400-500 meter.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan ada empat kabupaten/kota di Riau yang diselimuti kabut asap tebal dengan jarak pandang hanya bersisa sekitar 400 hingga 800 meter. Jumlah titik panas (hotspot) berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua pada Rabu pagi sekitar pukul 07.00 WIB mencapai 134 titik di 11 kabupaten/kota di Riau.
Dari jumlah tersebut, 98 titik dipastikan merupakan kebakaran dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.
Kabupaten Pelalawan menjadi penyumbang titik api terbanyak dengan 36 titik api, kemudian Kabupaten Indragiri Hilir 24 titik, Indragiri Hulu 16 titik, Kampar dan Kuantan Singingi masing-masing sembilan titik.
Selanjutnya titik api juga terdapat di Kabupaten Rokan Hulu dan Siak masing-masing tiga titik, Bengkalis dua titik dan Kepulauan Meranti satu titik. (*)
Berita Terkait
KPU Sumbar tegaskan partai tak serahkan LADK batal ikuti Pemilu 2024
Minggu, 7 Januari 2024 11:41 Wib
Kapal cepat ke Mentawai batal berangkat
Senin, 4 September 2023 11:43 Wib
Ahmad Sahroni batal laporkan SBY
Senin, 4 September 2023 11:41 Wib
Pemkot Bukittinggi kecewa mahasiswa Fort De Kock batal dialog, pastikan tetap berpihak pada pendidikan
Jumat, 14 Juli 2023 18:08 Wib
Seorang calon haji asal Sumbar batal berangkat akibat sakit ginjal
Sabtu, 10 Juni 2023 22:12 Wib
KPU Bukittinggi terima pendaftaran 16 Parpol, dua lainnya batal ikuti Pileg 2024
Senin, 15 Mei 2023 14:00 Wib
DPR sesalkan pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia
Kamis, 13 April 2023 20:43 Wib
Menparekraf siapkan acara usai Indonesia batal jadi tuan rumah PD U-20
Senin, 3 April 2023 19:00 Wib