Dinas Pendidikan Belum Putuskan Liburkan Sekolah

Padang, (Antara) - Dinas Pendidikan Kota Padang, Sumatera Barat, belum memutuskan untuk meliburkan pelajar sekolah di kota itu mengantisipasi semakin tebalnya kabut asap.

"Saat ini belum ada rencana untuk meliburkan sekolah, kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah memastikan apakah sekolah sudah harus diliburkan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi di Padang, Kamis.

Menurut dia, Dinas Pendidikan telah mengimbau pihak sekolah dan orang tua agar membekali pelajar dengan masker mencegah dampak kesehatan akibat kabut asap.

"Karena kabut asap semakin tebal dianjurkan agar pelajar menggunakan masker mencegah akibat yang ditimbulkan," ujar dia.

Ia mengatakan saat ini kabut asap yang terjadi di Padang sudah pada tahap yang mengganggu namun belum separah di Pekanbaru.

Jika memang berdasarkan kajian Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah pelajar harus diliburkan kami siap menginstruksikan, kata dia.

Sementara Wali Kota Padang Mahyeldi mengatakan berdasarkan laporan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedalda) kabut asap yang menyelimuti daerah itu sudah dalam tingkat mengkhawatirkan.

"Kami sudah menurunkan tim untuk mengukur kualitas udara Kota Padang dan mendapatkan hasil terbaru, yaitu 209,36 g/nm3," kata dia.

Ia mengimbau agar masyarakat mengurangi kegiatan di luar rumah dan memakai masker saat keluar, karena kabut asap dapat mengganggu pernafasan.

Mahyeldi juga meminta masyarakat tidak membakar sampah, karena hal tersebut memperparah kabut asap di Kota Padang.

Kepala Bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Rumainur minta masyarakat waspada jika kepekatan kabut asap meningkat.

Salah seorang warga Padang Yudi mengatakan kabut asap yang terjadi semakin pekat dibandingkan sebelumnya sehingga ia memilih memakai masker saat berkendara.

"Jika berkendara tidak pakai pelindung mata terasa perih dan kerongkongan juga kering," ujar dia. (*)