Sebagian Sumur Warga Pekanbaru Alami Kekeringan

id sumur, pekanbaru, kekeringan

Pekanbaru, (AntaraSumbar) - Sebagian warga di Pekanbaru Provinsi Riau mengalami kekeringan pada sumur rumah akibat kemarau panjang yang terjadi selama beberapa bulan terakhir.

"Terpaksa saya membuat sumur bor baru karena yang lama sudah kering, airnya berpasir akibat kandas," kata Ahlil (34), warga di Kompleks Perumahan Pemko Bertuah Sejahtera, Kelurahan Kulim, Tenayanraya, Pekanbaru, Sabtu.

Ahlil mengatakan, sumur bor yang ada di rumahnya telah mengalami kekeringan sejak satu pekan terakhir hingga membuatnya terpaksa meminta air ke tetangga sebelah rumah yang ternyata juga mulai alami kondisi yang sama.

"Satu minggu ini saya biasanya minta air ke tetangga, ternyata air sumur tetangga itu juga mulai kering. Terpaksa harus membuat sumur bor baru," katanya.

Ahlil merupakan satu dari puluhan warga di Kompleks Perumahan Bertuah Sejahtera yang terkena dampak kekeringan dalam beberapa bulan terakhir.

Edison (45), warga di kompleks yang sama mengatakan telah membuat sumur bor baru sejak dua pekan lalu setelah sumur yang lama tidak lagi menghasilkan air.

"Pernah satu minggu kami sangat menghemat air. Kalau biasanya mandi dua kali dalam sehari, akibat kekeringan cukup sekali saja di pagi hari. Sore bilas badan saja, mandi bebek," katanya.

Dampak kemarau panjang juga dirasaka warga di Kompleks Perumahan Bukitmas, Kelurahan Tangkerang Timur, Tenayanraya. Sebagian warga di sana juga telah berupaya untuk membuat sumur bor baru.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru sebelumnya memprakirakan sebagian besar wilayah Riau sebenarnya telah memasuki peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke hujam.

Analis BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Bibit Suliyanto mengatakan, namun akibat maraknya kebakaran lahan dan hutan, menyebabkan kabut asap pekat sehingga pembentukan awan hujan menjadi kurang maksimal.

Sampai hari ini, lanjut dia, di Riau juga masih terdapat titik panas (hotspot) yang diindikasi sebagai peristiwa kebakaran lahan dan hutan penyebab kabut asap, selain juga ada kiriman dari provinsi tetangga. (*)